Kedahsyatan panas, asap, dan api neraka disebutkan dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an. Karena itu, pembahasan mengenai karakteristik neraka yang ketiga ini lebih banyak mengutip ayat-ayat Al-Qur’an.
Dimulai dari ayat 41-44 dalam Surat Al-Waqi’ah, Allah SWT menerangkan betapa buruknya para penghuni neraka atau disebut sebagai golongan kiri. Sebagaimana firman Allah SWT:
وَاَصْحٰبُ الشِّمَالِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الشِّمَالِۗ – ٤١
41. Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ – ٤٢
42. (Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih,
وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ – ٤٣
43. dan naungan asap yang hitam,
لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ – ٤٤
44. tidak sejuk dan tidak menyenangkan. (QS Al-Waqi’ah: 41-44)
Golongan kiri yang dimaksud adalah penghuni neraka. Dalam tafsir ringkas kemenag, orang-orang yang termasuk golongan kiri adalah mereka yang ingkar pada Allah dan selalu berbuat menyimpang. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu karena mereka akan menerima azab sesuai dengan perilakunya di dunia.
Pada ayat selanjutnya, para penghuni neraka atau golongan kiri disiksa dalam pusaran angin yang membawa udara amat panas hingga membuat seluruh tubuh mereka melepuh. Bagi mereka disediakan pula minuman dari air panas yang mendidih sehingga lidah mereka terbakar saat meminumnya.
Demikian pedihnya azab bagi golongan kiri itu, dan mereka selalu dalam naungan asap yang hitam dari api neraka. Asap hitam itu membuat suasana di neraka sama sekali tidak sejuk dan tidak pula menyenangkan.
Dinukil dari Buku Serial Akidah dan Rukun Iman tentang Surga dan Neraka, pada ayat di atas berisi tiga hal yang biasanya digunakan oleh orang-orang untuk mendinginkan tubuh dari kepanasan. Tiga hal yang bisa mendinginkan dari panas adalah air, udara, dan naungan.
Namun, upaya untuk mendinginkan diri dari panas dengan menggunakan air, uap, dan naungan itu beda halnya di dalam neraka. Di neraka, ketiganya ternyata tak memberikan manfaat sedikit pun. Kenapa?
Karena udara di neraka adalah samum, yaitu angin yang sagat panas. Sementara airnya adalah hamiim, yaitu air mendidih yang sangat panas. Sedangkan naungannya adalah yahmum, yakni asap dari api neraka. Bisa dibayangkan, kira-kira bagaimana mungkin seseorang bisa mendinginkan diri dari ketiga hal tersebut? Begitulah sifat air, angin, dan uap di neraka, malah panas sepanas-panasnya.
Allah SWT juga menjelaskan amat buruknya kondisi neraka, sebagaimana firman-Nya:
وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ – ٨
8. Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ۗ – ٩
9. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ – ١٠
10. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
نَارٌ حَامِيَةٌ ࣖ – ١١
11. (Yaitu) api yang sangat panas. (QS Al-Qori’ah: 8-11)
Dalam Tafsir Ringkas Kemenag, bahwa orang yang ringan timbangan kebaikannya dan kalah berat dibanding timbangan keburukannya, karena lebih banyak berbuat maksiat dan kebatilan daripada taat dan kebajikan, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Menggugah perhatian manusia tentang neraka Hawiyah itu, Allah berfirman, “Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?” Neraka Hawiyah itu adalah api yang sangat panas dan menjadikan apa saja yang masuk ke dalamnya hancur lebur dan leleh.
Naungan di neraka ternyata naungan asap yang hitam. Bayangkan, bagaimana panasnya asap mengepul lagi hitam itu? Bagaimana mungkin seseorang bisa berteduh untuk mencari kesejukan? Memang, umumnya naungan itu menyejukkan, seperti kita berteduh di bawah pohon atau di bawah tenda dari terik matahari.
Hanya saja, naungan di neraka bukan tenda apalagi pohon yang rindang. Naungan di nereka tidaklah sejuk dan tak pula sedap dipandang mata karena berasal dari asap api nereka. Tentang naungan ini, dijelaskan dalam Al-Qur’an:
اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى ظِلٍّ ذِيْ ثَلٰثِ شُعَبٍ – ٣٠
30. Pergilah kamu mendapatkan naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang,
لَا ظَلِيْلٍ وَّلَا يُغْنِيْ مِنَ اللَّهَبِۗ – ٣١
31. yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.”
اِنَّهَا تَرْمِيْ بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِۚ – ٣٢
32. Sungguh, (neraka) itu menyemburkan bunga api (sebesar dan setinggi) istana,
كَاَنَّهٗ جِمٰلَتٌ صُفْرٌۗ – ٣٣
33. seakan-akan iring-iringan unta yang kuning. (QS Al-Mursalat: 30-33)
Dari ayat ini, akan dikatakan kepada mereka, “Pergilah kamu wahai para pendurhaka, mendapatkan apa azab yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan asap api neraka yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi yaitu tidak menaungi dari panasnya api neraka, dan tidak pula menolak jilatan nyala api neraka yang sangat panas.”
Kedahsyatan lain dari siksa neraka dijelaskan pada ayat ini, sungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning dalam bentuk dan warnanya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Menurut Buku Serial Akidah dan Rukun Iman, asap api neraka yang membumbung tinggi terbagi atas tiga bagian, lantara amat besarnya. Asap itu menghasilkan naungan tetapi tidak melindungi dari api yang membakar. Ada juga percikan api yang beterbangan, menyerupai benteng-benteng besar. Bahkan, ada percikan api yang menyerupai unta-unta kuning.
Begitulah dahsyatnya dan panas api neraka, disebutkan juga dalam Al-Qur’an:
سَاُصْلِيْهِ سَقَرَ – ٢٦
26. Kelak, Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar,
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سَقَرُۗ – ٢٧
27. dan tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu?
لَا تُبْقِيْ وَلَا تَذَرُۚ – ٢٨
28. Ia (Saqar itu) tidak meninggalkan dan tidak membiarkan,
لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ – ٢٩
29. yang menghanguskan kulit manusia.
Sesungguhnya neraka itu melahap dan menghancurkan segala sesuatu, tidak meninggalkan dan tidak membiarkan, membakar kulit-kulit bahkan sampai ke tulang, melelehkan isi perut dan menembus sampai ke hati.
Dalam Tafsir Ringkas Kemenag, puncak penyiksaan dijelaskan pada ayat-ayat di atas. Kelak, Allah SWT akan menyiksa dengan memasukkan orang durhaka ke neraka Saqar. Saqar itu tidak meninggalkan atau menyisakan, semua anggota tubuhnya akan diliputi siksa dan tidak membiarkan mati, sehingga terbebas dari azab. Saqar itu adalah yang menghanguskan kulit manusia.
Tahukan kita perbandingan antara api dunia dan neraka? Rasulullah SAW bersabda: “Api kalian (di dunia), panasnya hanya satu bagian dari 70 bagian api neraka Jahannam.” Lalu ada yang berkata: “Wahai Rasulullah, panas api dunia adalah cukup (untuk mengazab).” Maka Beliau bersabda: “Sesungguhnya api neraka jahannam 69 kali lipat lebih panas. Semuanya seperti panasnya itu.” (HR Al-Bukhari dan Muslim, redaksi ini adalah riawayat Al-Bukhari)
Yang lebih dahsyat lagi, api neraka tidak akan padam selamanya, meski masa berlalu sangat panjang. Firman Allah SWT:
فَذُوْقُوْا فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ اِلَّا عَذَابًا ࣖ – ٣٠
30. Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab. (QS An-Naba’: 30)
Tafsir Ringkas Kemenag, setelah Allah menjelaskan tentang keburukan perbuatan mereka, Allah mengatakan kepada mereka, “Maka karena semua perbuatan buruk yang kamu kerjakan itu rasakanlah siksa api neraka ini! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab. Mereka ditimpa azab demi azab yang sangat pedih, menyakitkan jiwa dan raga, tidak ada jeda sedikit pun antara satu azab dan azab berikutnya. Mereka merasakannya dalam rentang waktu yang sangat lama. Inilah siksaan bagi mereka yang durhaka kepada Allah dan rasul-Nya.
كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنٰهُمْ سَعِيْرًا
“Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka.” (QS al-Isra: 97)
Dalam tafsir dikatakan, tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, disebabkan punah bahan bakarnya yang berupa manusia, Kami tambah lagi nyalanya dengan mengembalikan kulitnya dan menumbuhkan kembali tulangnya bagi mereka. Setiap kali kulit mereka hangus terbakar oleh api neraka, Allah mengganti kulit yang lain sehingga tidak putus-putusnya kepedihan menimpa mereka.
Oleh karena itu, orang-orang kafir tidak pernah merasakan istirahat dan tidak pernah diringankan dari azab, meski sudah sekian lama mereka diazab. Sebagaimana firman-Nya:
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا بِالْاٰخِرَةِ ۖ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ ࣖ – ٨٦
Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat. Maka tidak akan diringankan azabnya dan mereka tidak akan ditolong. (QS Al-Baqarah: 86)
Ketahuilah bahwa siksa yang mereka dapatkan di dunia tidak berarti akan meringankan azab mereka di akhirat. Sama sekali tidak! Maka tidak akan diringankan azabnya, karena siksa akhirat tidak dapat diringankan, dan mereka tidak akan ditolong oleh siapa pun, termasuk oleh diri mereka sendiri.
Dan masih ada lagi penjelasan lain dari ayat dan hadits-hadits Rasulullah SAW. Namun, kita cukupkan, semoga bisa menjadi bahan perenungan, betapa dahsyatnya api, panas, dan asap nereka. Bahkan, 69 kali lipat dibandingkan panas di dunia. Nah, di dunia ini, adakah seorang yang bisa menahan panas api walau sekejap? Semoga Allah SWT melindungi kita dari nereka, dan itulah yang menjadi doa-doa kita yang terus diulang-ulang dalam shalat, usai shalat, serta pada zikir pagi dan petang. Janganlah tinggalkan doa-doa agar terhindar dari neraka, dalam waktu-waktu tersebut. Wallahu a’lam. (Aza)