Dinukil dari Minhajul Muslim karangan Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri tentang shalat Jumat, sedikitnya ada 13 tata cara shalat Jumat. Dimulai dengan imam masuk masjid dan bediri di atas mimbar, lalu azan dikumandangkan, khutbah pertama dan kedua, serta berdiri untuk shalat berjamaah dua rakaat.
Pada penjelasan ini, hanya tata cara shalat Jumat yang dibahas dengan berdirinya imam di atas mimbar hingga selesainya shalat Jumat berjamaah. Ada pun adab-adab, sunnah, dan keutamaan shalat Jumat, sebagian sudah dibahas.
Berikut tuntunan atau tata cara pelaksanaan shalat Jumat:
- Imam memasuki masjid setelah matahari tergelincir.
- Imam naik mimbar dan mengucapkan salam kepada jamaah.
- Setelah salam, imam atau khatib duduk, sementara muadzin mengumandangkan azan sebagaimana azan shalat zuhur.
- Setelah selesai azan, imam atau khatib berdiri serta menyampaikan khutbah yang dibuka dengan kalimat pujian serta sanjungan kepada Allah SWT
- Membaca shalawat atas Nabi SAW, sebagai hamba dan Rasul-Nya.
- Selanjutnya, imam atau khatib menasihati jamaah dan mengingatkan mereka dengan suara yang keras (lantang).
- Lalu, imam atau khatib memerintahkan supaya jamaah melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Kemudian, menganjurkan dan memperingatkan jamaah, serta menyebutkan janji dan ancaman Allah SWT.
- Setelah itu, imam duduk sebentar lalu berdiri kembali dan memulai khutbahnya yang kedua dengan pujian dan sanjungan kepada Allah SWT
- Imam atau khatib melanjutkan khutbahnya dengan suara yang sama pada khutbah pertama, seukuran dengan suara komando pada pasukan tentara hingga selesai khutbahnya.
- Tidak selayaknya memanjangkan khutbah.
- Kemudian imam berdiri (untuk shalat) dan muadzin mengumandangkan iqamat shalat.
- Imam shaat Jumat bersama jamaah dua rakaat dengan menegaraskan bacaan al-Fatihah dan surat keduanya.
- Sebaiknya pada rakaat pertama, setelah membaca al-Fatihah, imam membaca surat al-A’laa, dan rakaat kedua membaca surat al-Ghasyiyah dan sejenisnya. (Aza/ Sumber: Minhajul Muslim karangan Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri)