Indonesiainside.id, Islamanad—Pakistan memiliki tradisi aneh ketika segelintir orang memasukkan kepala bayi yang baru lahir ke dalam topeng besi untuk membatasi pertumbuhan tengkorak. Ini ada sebuah tradisi kuno yang masih mengganggu.
Akibat penggunaan topeng besi akan membuat bentuk tengkorak bayi tumbuh tidak normal, sehingga menyebabkan struktur wajah dan dahi menjadi cacat menyerupai wajah tikus. Nantinya, anak-anak berwajah tikus atau dikenal dengan chuhas akan dipaksa menjadi pengemis jalanan.
Hal ini karena, masyarakat Pakistan percaya takhayyul, mereka yang tidak memberi sedekah atau memberikan uang kepada anak-anak chuhas, mereka akan ditimpa sial.
Tradisi menindas telah dipraktikkan selama berabad-abad, terutama oleh kelompok kriminal yang ingin mengeksploitasi anak-anak cacat untuk mendapatkan uang dengan mudah. Kelompok kriminal tersebut diduga menculik anak-anak sehat sebelum memutilasi mereka dengan cara brutal dan memaksa mereka mengemis di pinggir jalan.
Berdasarkan cerita turun-temurun masyarakat Pakistan, praktik tersebut dimulai setelah seorang pria yang dikenal sebagai Shah Duala pada abad ke-17 menawarkan untuk merawat anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tua atau cacat. Sebagai imbalannya, anak itu harus memohon untuknya.
Shah Duala juga memicu ‘takhayul’ di kalangan publik bahwa ia mampu membantu pasangan yang kesulitan memiliki anak untuk menjadi orang tua. Namun, Shah Duala memberi syarat, dia hanya bisa membantu jika pasangan itu setuju untuk menyerahkan anak pertama mereka ke pengasuhannya, tanpa menyadari niat jahat pria itu.
Itu melihat banyak orang tua meninggalkan anak-anak mereka di kuil, seolah-olah dirawat oleh Shah Duala. (NE)