Indonesiainside.id, New Delhi— Kasus narkoba yang melibatkan Aryan Khan (23), putra bintang film Bollywood Shah Rukh Khan, mendominasi berita utama di India dan memicu kontroversi. Beberapa juga percaya ini telah mengungkapkan kegagalan di masyarakat India, lapor The Straits Times.
Aryan yang sebelumnya tidak mendengar cerita kehidupan pribadinya membuat banyak orang mencari tahu tentag siapa dirinya sebenarnya setelah ditangkap pada 2 Oktober lalu. Aryan ditangkap saat penggerebekan oleh Biro Pengendalian Narkotika (NCB) menyusul informasi yang dibagikan tentang narkoba di kapal pesiar yang dijadwalkan berangkat dari Mumbai ke kota Goa.
Namun tidak ada obat-obatan yang ditemukan pada Aryan tetapi dia didakwa oleh NCB untuk berbagai pelanggaran yang berkaitan dengan kepemilikan, perolehan dan penjualan zat-zat ilegal, yang semuanya mengakibatkan hukuman penjara maksimum 20 tahun di bawah Narcotics and Psychotropic Substances Act (NDPS).
NCB menemukan 6 gram ganja pada temannya, Trader Arbaaz. Mengambil atau memiliki narkoba adalah pelanggaran pidana di India.
Keduanya diberikan jaminan pada Kamis (28 Oktober). Namun penangkapan Khan menyebabkan perdebatan sengit tentang aksi NCB yang dinilai berlebihan.
Dalam kasus ini, jaksa mengatakan tidak ada yang ditemukan pada Khan dan hanya 6 gram zat pada temannya. Khan dibebaskan dari penjara di Mumbai pada Sabtu pagi.
Mantan Ketua Menteri Jammu dan Kashmir Mehbooba Mufti telah mengomentari penangkapan ini. Mufti menyebut kasus ini sebagai serangan yang ditargetkan terhadap Arya karena ia milik komunitas Muslim.
Komentar Mufti ditanggapi Majelis Ulama Rashtriya. Banyak pria dan wanita anggota dewan mengunjungi kantor NCB pada hari Senin dan memberikan dukungan mereka kepada petugas NCB.
Saksi kedua yang digunakan untuk menjerat Khan menuduh penyelidik NCB mencoba memeras 250 juta rupee dari Shah Rukh Khan. Namun Sameer Wankhede, yang memimpin penyelidikan terhadap penyelidik utama NCB yang membantah tuduhan itu dan mengatakan dia dan keluarganya sedang dilecehkan sekarang.
Ada yang mengaitkan kasus ini dengan motif politik. Pejabat NCB yang terlibat dalam kasus ini berada di bawah pemerintahan koalisi yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (PBJ) dan pemerintah kota Maharashtra, sedangkan kasusnya terjadi di Mumbai, yang dipimpin oleh partai saingannya, Shiv Sena.
Komposer musik Vishal Dadlani mencurit di Twitter yang digunakan oleh keluarga Khan sebagai target untuk mengalihkan perhatian dari kasus narkoba besar di pelabuhan Mundra di Gujarat. Sekitar 3.000 kilogram heroin disita dari kapal pada 13 September dan kasus ini tidak mendapat banyak perhatian media dibandingkan dengan kasus Aryan Khan.
Di media sosial, netizen mengatakan ini adalah kasus yang menyoroti putra seorang bintang Bollywood yang kaya dan beruntung. Ada yang mengatakan karena Khan adalah seorang Muslim, ada masalah agama seputar penangkapannya.
Shah Rukh Khan menikah dengan seorang Hindu dan pasangan tersebut dipandang sebagai contoh yang luar biasa dari persatuan agama pada saat kelompok nasionalis Hindu menargetkan pernikahan antaragama. Khan sendiri telah memperingatkan polarisasi agama, menyatakan pada tahun 2015 bahwa itu akan membawa “India ke zaman kegelapan”.
“Ada banyak benang dalam kasus ini: Hindu-Muslim, kaya-miskin dan politik. Ini menunjukkan polarisasi agama yang mendalam di masyarakat,” kata sosiolog Shiv Vishwanathan. “Tapi kasus Aryan Khan ini telah menjadi kasus yang menyedihkan,” kataya. (NE)