Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Sempat Gencatan Senjata, Armenia dan Azerbaijan Kembali Saling Gempur

Eko Pujianto
Rabu, 17/11/2021 20:04
Tank T-72 milik Armenia hancur. Foto: net

Tank T-72 milik Armenia hancur. Foto: net

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Tujuh anggota paramiliter Azerbaijan tewas dan 10 lainnya terluka dalam bentrokan dengan pasukan Armenia di perbatasan bersama negara itu, menurut kementerian pertahanan Azerbaijan.

Pejabat Armenia melaporkan satu korban tewas dan 13 tentara ditangkap selama pertempuran Selasa, sementara 24 lainnya hilang.

Kedua belah pihak saling menyalahkan karena memulai permusuhan. Kementerian pertahanan Armenia mengatakan militer Azerbaijan menembaki posisi-posisi Armenia.

Sedangkan Pemerintah Azerbaijan menuduh Armenia melakukan “provokasi besar-besaran”, lansir Al Jazeera, Rabu (17/11).

Baca Juga:

Memanas, Azerbaijan Luncurkan Serangan Drone ke Nagorno Karabakh

Rusia Desak Armenia dan Azerbaijan Tidak Saling Serang

Bentrokan tersebut menandai pertempuran terburuk antara dua negara bekas Soviet sejak mereka berperang enam minggu tahun lalu atas wilayah Nagorno-Karabakh, konflik yang menewaskan lebih dari 6.500 orang.

Jatuhnya korban pada hari Selasa telah memicu kekhawatiran gejolak besar lainnya dalam sengketa teritorial mereka.

Pertempuran sempat berhenti pada Selasa malam setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berbicara melalui telepon dengan rekan-rekannya dari Armenia dan Azerbaijan dan mendesak mereka untuk berhenti berseteru.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan juga berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang situasi di perbatasan.

Reporter Al Jazeera melaporkan dari ibu kota Georgia, Tbilisi, mengatakan gencatan senjata tampaknya akan berlangsung pada hari Rabu ini (17/11).

“Tampaknya ini adalah pertempuran terburuk yang pernah kita lihat sejak konflik Nagorno-Karabakh akhir tahun lalu, meskipun perbedaannya adalah ini terjadi sekarang di daerah perbatasan bukan di Nagorno-Karabakh … yang menurut Armenia sebenarnya jauh di dalam kedaulatan Armenia,” ujarnya.

Sempat Gencatan Senjata

Pihak Armenia dan Azerbaijan pada Selasa (16/11) mengumumkan gencatan senjata di perbatasan mereka, kata Kementerian Pertahanan Armenia setelah Rusia mendesak keduanya agar menghentikan konfrontasi pascabentrokan paling mematikan sejak perang tahun lalu.

Armenia meminta Moskow agar membantu pertahanannya pascapertempuran terparah sejak perang 44 hari pada 2020 antara pasukan etnik Armenia dan tentara Azerbaijan. Perang atas kantong wilayah Nagorno-Karabakh tahun lalu itu menewaskan sedikitnya 6.500 orang.

Konflik keduanya berakhir setelah Rusia, yang mendirikan markas militer di Armenia, menengahi perjanjian damai dan mengerahkan hampir 2.000 penjaga perdamaian ke kawasan tersebut. Turki masuk ke kubu Azerbaijan, yang menguasai kembali wilayah-wilayahnya usai direbut dalam konflik sebelumnya.

“Sejalan dengan kesepakatan yang ditengahi oleh pihak Rusia, baku tembak di bagian timur perbatasan Armenia-Azerbaijan berhenti dan situasinya cenderung stabil,” kata kemenhan Armenia.

Kemenhan Azerbaijan belum menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar.

Pada Selasa pagi, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Nikol Pashinyan via telepon membahas situasi di perbatasan, kata Kremlin.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga menelepon menteri pertahanan Armenia dan Azerbaijan, kantor berita Interfax melaporkan.

Kementerian pertahanan Armenia menyebutkan bahwa pasukannya diserang oleh Azerbaijan dan 12 tentara mereka ditangkap, sementara dua posisi tempur di dekat perbatasan dengan Azerbaijan lenyap.

Ketua komite hubungan internasional parlemen Armenia Eduard Aghajanian mengatakan bahwa 15 tentara Armenia tewas.

Sementara itu, kementerian pertahanan Azerbaijan mengaku telah meladeni “sejumlah provokasi” berskala besar setelah pasukan Armenia menembaki posisi militer dan bahwa operasi yang mereka jalani berhasil.

Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan sangat prihatin dengan situasi yang memburuk dan meminta kedua negara tersebut agar menghormati gencatan senjata.(Nto)

Tags: armeniagenosida armeniaperang armenia azerbaijan
Berita Sebelumnya

Tanpa Tes PCR Dilarang Masuki Beijing

Berita Selanjutnya

Menag: Tidak Ada Toleransi Bagi Pejabat yang Merusak Nama Institusi

Rekomendasi Berita

Tatap Muka Digelar, Ganjar Izinkan ASN Jateng Antar Jemput Anak Sekolah
Headline

4,11 Juta Penduduk Jawa Tengah Hidup Miskin, Ganjar Ngapain Aja?

20/05/2022
Kawal New Normal, Aparat Keamanan Siaga di Stasiun KRL
Headline

Pengguna KRL dan KA Tetap Wajib Pakai Masker dan Dilarang Berbicara

20/05/2022
Syarat Perjalanan KA Jarak Jauh dan Lokal Terbaru, Penumpang Harus Sehat
Headline

Syarat Perjalanan KA Jarak Jauh dan Lokal Terbaru, Penumpang Harus Sehat

20/05/2022
Hari Kebangkitan Nasional: Kuatkan Ekonomi Rakyat, Akhiri Hoaks, Buzzer dan Adu Domba
Headline

Hari Kebangkitan Nasional: Kuatkan Ekonomi Rakyat, Akhiri Hoaks, Buzzer dan Adu Domba

20/05/2022
IKN Berminat Punya Mobil Tanpa Sopir, di Kabupaten Tangerang Sudah Diluncurkan
Headline

IKN Berminat Punya Mobil Tanpa Sopir, di Kabupaten Tangerang Sudah Diluncurkan

20/05/2022
Bupati Zaki Luncurkan Mobil Autonomous Vehicle Pertama di Indonesia
Headline

Bupati Zaki Luncurkan Mobil Autonomous Vehicle Pertama di Indonesia

20/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Ustaz dan Pendeta Diserang, PKS: Ini Harus Dihentikan

DPR: Kedaulatan Singapura Wajib Dihormati, tapi Tuduhannya Wajib Ditolak karena Menyesatkan

20/05/2022 10:45 WIB
Hidayat Setuju dengan Mahfud MD: Isi Kekosongan Hukum soal LGBT

Hidayat Setuju dengan Mahfud MD: Isi Kekosongan Hukum soal LGBT

20/05/2022 11:05 WIB
Tak Shalat Jumat Tiga Kali Apakah Kafir? Begini Penjelasan UAS

UAS Tegas dan Istiqamah, Haikal Hassan: Singapura Terjangkiti Islamophobia

20/05/2022 10:04 WIB
IKN Berminat Punya Mobil Tanpa Sopir, di Kabupaten Tangerang Sudah Diluncurkan

IKN Berminat Punya Mobil Tanpa Sopir, di Kabupaten Tangerang Sudah Diluncurkan

20/05/2022 14:48 WIB

Risalah

Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?
Headline

Istiqamah (2): Meniti Syariat di Atas Jalan Lurus  

20/05/2022
Liberalisme di Indonesia Banyak Mengadopsi Tokoh Liberal di Dunia Arab
Headline

Istiqamah (1): Taat Lahir dan Batin

19/05/2022
Pengobatan ala Nabi Muhammad
Headline

Nur Muhammad Ada Sebelum Penciptaan Alam, Begini Pandangan Muhammadiyah

17/05/2022
Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!
Headline

Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!

11/05/2022

Berita Terkini

Pemerintah Targetkan Penurunan Angka Kematian Jamaah Haji Tahun Ini

4,11 Juta Penduduk Jawa Tengah Hidup Miskin, Ganjar Ngapain Aja?

Pengguna KRL dan KA Tetap Wajib Pakai Masker dan Dilarang Berbicara

Syarat Perjalanan KA Jarak Jauh dan Lokal Terbaru, Penumpang Harus Sehat

Hari Kebangkitan Nasional: Kuatkan Ekonomi Rakyat, Akhiri Hoaks, Buzzer dan Adu Domba

IKN Berminat Punya Mobil Tanpa Sopir, di Kabupaten Tangerang Sudah Diluncurkan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved