Indonesiainside.id, Washington DC – Wakil Kepala Staf Gabungan Amerika, Jenderal John Hyten
mengaku Pentagon sangat risau atas kemampuan rudal hipersonik China baru-baru ini. Rudal ini membuat peta militer berubah dan menjadikan sistem pertahanan AS sia-sia.
Dia juga menyebut kemampuan yang dimiliki China membuat potensi bentrokan nuklir bisa terjadi kapan saja.
Dia juga menyebut rudal hipersonik sebagai senjata pertama yang digunakan jika terjadi perang nuklir.
“Itu adalah kemampuan yang sangat signifikan yang memiliki potensi untuk mengubah banyak hal,” kata Hyten kepada CBS News dalam wawancara eksklusif yang disiarkan Selasa (16/11) malam lalu.
Menurutnya, China meluncurkan rudal jarak jauh yang mampu menjangkau seluruh dunia dan kemudian mampu kembali ke China.
Itu dampaknya luar biasa bagi situasi dunia saat ini.
Hyten juga mengakui jika rudal hipersonik China memiliki akurasi yang tidak bisa dipandang remeh.
“Cukup dekat dari target. Ini berbahaya,” ujarnya.
Hyten merupakan salah satu pimpinan tertinggi kedua sejak November 2019. Sebelum itu, ia mengepalai Komando Strategis AS, yang bertanggung jawab atas kekuatan nuklir Washington. Dia juga mengepalai Komando Luar Angkasa USAF, yang sejak itu ditingkatkan menjadi Angkatan Luar Angkasa.
“Mengapa mereka membangun semua kemampuan ini?,” kata Hyten kepada CBS.
Secara resmi, Beijing telah membantah laporan media Barat tentang uji coba rudal hipersonik. China menyebutnya sebagai uji coba roket untuk kepentingan luar angkasanya.
Sementara itu, pemimpin redaksi harian Global Times yang dimiliki oleh China mengatakan bahwa China tidak tertarik dengan perlombaan senjata nuklir “bodoh” dengan AS.
“Saya tahu bahwa AS dapat menghancurkan China 10 kali lipat, tetapi kami akan memastikan bahwa kami memiliki kemampuan penuh untuk menghancurkan AS sekali pukul,” kata Hu Xijin bulan lalu di Twitter.
Kepala Staf Gabungan Pentagon Jenderal Mark Milley menggambarkan uji coba China “cukup mengesankan” dari perspektif teknologi.
Rudal hipersonik, seperti rudal balistik tradisional yang dapat membawa senjata nuklir, dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara.(Nto)