Indonesiainside.id, Bangkok—Pembibitan yang dimiliki oleh Government Pharmaceutical Organization (GPO) di Nong Yai telah disertifikasi sebagai perkebunan ganja pertama di negara itu di bawah standar Good Agricultural Practice (GAP), dari Departemen Pertanian Thailand (DOA).
Bangkok Post melaporkan bahwa Direktur Jenderal Departemen Pertanian, Pichet Wiriyaphaha, mengatakan bahwa pejabatnya telah melakukan inspeksi di peternakan untuk melakukan penilaian. Hasilnya, pertanian telah memenuhi semua kriteria, menjadikannya pertanian ganja pertama di negara ini yang mendapatkan sertifikasi tersebut.
“Lulus penilaian berarti semua tanaman ganja yang ditanam di sini aman, andal, dan berkualitas baik, “ katanya dikutip Bangkok Post. “Bisa digunakan sebagai bahan baku produk mariyuana medis dan aman bagi konsumen,” ujarnya.
Dia menambahkan, ini akan menjadi model bagi petani di seluruh negeri yang ingin menanam ganja untuk tujuan medis. Inspeksi dilakukan setelah GPO meminta departemen untuk menentukan apakah tambak akan membuat kelas menurut standar GAP.
Departemen telah mempromosikan penggunaan pertanian untuk ganja medis di bawah bimbingan Wakil Menteri Pertanian dan Koperasi, Mananya Thaiset. Pichet mengatakan GPO menyatakan kesiapannya untuk mendukung petani ganja lainnya dengan penilaian GAP asalkan mereka juga fokus pada produksi ganja medis. (NE)