Indonesiainside.id, Jakarta – Kehadiran sosok ayah dalam rumah tangga dalam kategori antara ada dan tiada menjadi momok keluarga Indonesia. Meski secara fisik atau kehadirannya ada, namun cinta kasihnya yang hilang bagi anak-anak mereka.
Kondisi ini bisa disebut sebagai fenomena lapar ayah yang sangat membahayakan bagi anak-anak Indonesia. Belum lagi kondisi di mana sebanyak 16.000 anak-anak Indonesia menjadi anak-anak yang kehilangan ayah atau bundanya karena pandemi Covid -19.
Di lain sisi, menurut data Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kondisi Indonesia saat ini menempati peringkat tiga besar fatherless country. Kondisi membuat BPKK DPP PKS menghadirkan program Sejuta Cinta untuk Ayah Indonesia.
Ketua BPKK DPP PKS Kurniasih Mufidayati mengatakan, kehilangan sosok ayah sangat berbahaya untuk generasi yang akan datang. “Tanpa peran ayah, anak-anak Indonesia akan mengalami suatu situasi fathers hungry yaitu lapar pada sosok ayah dan ini akan sangat membahayakan bagi generasi di masa yang akan datang,” kata Mufida pada acara “Fathers Talk” yang bertema “Sejuta Cinta untuk Ayah”, dilansir pks.id, Sabtu (20/11).
Kurniasih menyampaikan keprihatinanya terhadap kondisi Indonesia yang menempati peringkat 3 besar fatherless country tersebut. Sebuah kondisi yang menjadi keprihatinan bagi semua pihak. “Tahun ini memiliki makna yang jauh lebih dalam. Tak kurang dari 16.000 anak-anak Indonesia menjadi anak-anak yang kehilangan ayah atau bundanya karena pandemi Covid -19. Kondisi ini tentu saja harus meningkatkan keprihatinan kita dan kepedulian kita kepada generasi masa depan bangsa. Dan saat ini Indonesia berada pada 3 besar fatherless country, tentu situasi ini menjadi suatu keprihatinan bagi kita semua,” kata Mufida.
Yang lebih menyedihkan lagi, menurut dia, kondisi fatherless contry tidak hanya kehilangan sosok ayah secara fisik tetapi juga bermakna memiliki ayah, namun tidak dirasa kehadirannya. Tidak hanya sekedar anak kehilangan ayah secara fisik, tapi juga fatherless country memberikan makna bahwa anak-anak memiliki ayah tapi serasa tidak memiliki kehadirannya di dalam rumah.
“Karenanya kami selalu menganggap penting sosok ayah di dalam rumah dan di dalam keluarga keluarga Indonesia,” ungkap Mufida.
Dia memaparkan pentingnya sosok ayah dalam keluarga. Sosok ayah sangat dibutuhkan di dalam keluarga. Menurut dia, sosok ayah sebagai seorang sahabat, sosok ayah sebagai seorang teman, sosok ayah sebagai seorang panutan dan sosok ayah sebagai seorang pemimpin dalam keluarga, sangat dibutuhkan untuk membangun ketahanan keluarga keluarga Indonesia.
Karena itu, sebagai bentuk apresiasi yang setinggi-tingginya, BPKK DPP PKS menghadirkan sejuta cinta untuk ayah Indonesia. “Di hari ayah ini, kami menghadirkan sejuta cinta untuk ayah. Menunjukkan kami sangat menghargai sosok ayah, menunjukan bahwa kami sangat menghormati kehadiran sosok ayah dan untuk menunjukan bahwa kami sangat memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ayah yang selalu berjuang, selalu berbuat, dan selalu menunjukan kepemimpinan dan tanggung jawabnya di dalam mengarungi kehidupan bagi keluarganya,” pungkas Mufida. (Aza)