Indonesiainside.id, Kairo—Kelompok Houthi mengklaim telah meluncurkan 14 serangan pesawat tak berawak di beberapa kota Arab Saudi, termasuk di fasilitas utama di negara itu. Pemerontak Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka menembakkan 14 drone ke beberapa kota Arab Saudi, termasuk di fasilitas Saudi Aramco di Jeddah, kutip Reuters.
Koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi di Yaman mengatakan telah menghancurkan tiga drone yang diluncurkan ke selatan Arab Saudi dan yang keempat di Yaman. Dikatakan kelompok itu “gagal meluncurkan dua rudal balistik” dan jatuh di Yaman.
Sementara itu juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa kelompok itu telah menyerang kilang Aramco di Jeddah serta target militer di Riyadh, Jeddah, Abha, Jizan dan Najran.
Pernyataan Sarea tidak akurat, karena menyebutkan nama yang salah untuk bandara internasional di Jeddah dan lokasi yang salah untuk pangkalan Raja Khalid. Dia menyebutkan berada di Riyadh ketika dia sebenarnya berada di selatan negara itu.
Koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka juga telah menyerang 13 sasaran selama operasi militer melawan Houthi di Yaman. Operasi tersebut diluncurkan ke depot senjata, sistem pertahanan udara dan sistem komunikasi drone di provinsi Sanaa, Saada dan Marib.
Kilang Aramco di Jeddah ditutup pada 2017 tetapi memiliki pabrik distribusi produk minyak di sana yang sebelumnya ditargetkan oleh Houthi pada Maret. Houthi telah berulang kali meluncurkan serangan lintas batas ke Arab Saudi menggunakan drone dan rudal sejak koalisi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah gerakan itu menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari ibu kota, Sanaa.
Upaya yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat untuk gencatan senjata di Yaman terhenti. Konflik, yang dilihat sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, telah mengalami kebuntuan militer selama bertahun-tahun. (NE)