Indonesiainside.id, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan jenis baru virus corona B.1.1.529 – yang pertama kali terdeteksi di Botswana sebagai varian baru yang harus menjadi perhatian dan menamainya ‘Omicron.’
WHO memperingatkan pentingnya larangan perjalanan yang diikuti sejumlah pemerintah – termasuk Uni Eropa, AS, dan Rusia – telah membatasi masuknya warga negara Botswana, Eswatini, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe.
Langkah ini perlu dicontoh oleh semua negara termasuk Indonesia. Agar jangan sampai seperti kasus masuknya varian Delta dari India terulang.
Di Eropa, kekhawatiran berkembang dari varian Omicron telah memicu larangan perjalanan dari negara benua Afrika.
Ini karena sebanyak 15 dari 110 kedatangan dari Afrika Selatan yang diuji di bandara Schiphol Amsterdam ternyata positif Covid-19.
“Dua penerbangan lainnya yang mengangkut 500 orang dari penumpang luar negeri lainnya masih diuji lebih lanjut,” kata sumber kementerian kesehatan Belanda.
Hasil sementara, Pemerintah Belanda menemukan kasus positif 13,6% pada kedua penerbangan, atau sekitar 85 penumpang. Namun, tidak diketahui varian virus mana yang terdeteksi oleh tes tersebut.
Schiphol adalah bandara tersibuk ketiga di Eropa sebelum pandemi Covid-19, menangani 71,7 juta penumpang pada 2019.
Penumpang dari dua penerbangan dari Afrika Selatan yang dites negatif akan diizinkan pergi, tetapi harus dikarantina selama lima hari lagi, kata pihak berwenang Belanda. Sedangkan yang dites positif akan dipindahkan ke hotel karantina terdekat.
Sejak hari Jumat (26/11) Pemerintah Belanda memberlakukan larangan kedatangan dari Afrika Selatan dan beberapa negara tetangga lainnya, dengan alasan kekhawatiran akan varian virus corona baru dan yang diduga lebih menular. (Nto)