Indonesiainside.id, Sydney—Investigasi tingkat tinggi terhadap budaya seksis di Parlemen Australia telah menemukan adanya pelecehan seksual dan intimidasi yang meluas di lembaga tersebut. Laporan hasil investigasi yang didanai pemerintah selama tujuh bulan mengatakan satu dari tiga orang yang saat ini bekerja di parlemen ‘telah mengalami beberapa bentuk pelecehan seksual saat bekerja di sana’.
“Pelecehan seksual juga melibatkan 63 persen anggota parlemen perempuan negara itu,” kata penelitian dikutip AFP.
“Dalam satu kasus, seorang politisi laki-laki ambisius dengan rasa tidak bersalah, merayu Anda, mencium bibir Anda, memuji Anda, menyentuh Anda, menepuk pantat Anda, membuat komentar tentang penampilan dan itu tampak seperti kebiasaan … budaya yang tampaknya dibenarkan, ” kata salah satu dari 1.700 orang yang diwawancarai, menurut laporan itu.
Laporan tersebut mengajukan 28 rekomendasi, termasuk pernyataan resmi pengakuan oleh para pemimpin politik, yang bertujuan untuk meningkatkan keragaman gender dan ‘fokus proaktif pada keamanan dan kesejahteraan’.
Investigasi diluncurkan di tengah kemarahan yang meluas atas tuduhan memperkosa staf parlemen Brittany Higgins di dalam kantor menteri, setelah dia keluar pada malam hari dengan rekan-rekan Partai Liberal yang konservatif. Dalam dakwaannya – yang kasusnya masih tertunda di pengadilan hingga saat ini- memicu demonstrasi di seluruh negeri dan menuntut reformasi.
Selasa lalu, Higgins menyambut baik laporan tersebut dan berterima kasih kepada ‘orang-orang pemberani yang berbagi cerita mereka yang berkontribusi pada laporan’. “Saya berharap semua partai politik tidak hanya berkomitmen tetapi sepenuhnya melaksanakan proposal ini,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui Universitas Nasional Australia, di mana ia menjabat sebagai rekan tamu.
Senator Partai Hijau Sarah Hanson-Young menggambarkan laporan itu sebagai ‘pengungkapan budaya seksis dan gangguan dalam politik’. “Statistik dan komentar ini mengejutkan, tetapi bagi kebanyakan wanita di sini, mereka tidak terkejut karena apa yang dibagikan adalah pengalaman kami sendiri,” katanya. (NE)