Indonesiainside.id, Jakarta – Dompet Dhuafa sukses membawa pulang penghargaan dalam program wakaf produktif pada Malam Apresiasi Festival Literasi Zakat Wakaf 2021 yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag). Dompet Dhuafa meraih prestasi dalam program inkubasi wakaf produktif dalam beberapa dekade.
“Alhamdulillah malam ini Dompet Dhuafa mendapatkan apresiasi dari Kementerian Agama untuk kategori inkubasi wakaf produktif, inshaallah ini akan menjadi penyemangat kita semua untuk selalu mengembangkan gagasan agar menjadi bentuk nyata program-program bermanfaat bagi masyarakat dan berkesinambungan di dalam pengelolaannya serta manfaatnya untuk masyarakat,” kata Bambang Suherman selaku Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa dalam keterangan persnya kepada Indonesiainside.id, Senin (6/12).
Bambang menjelaskan, apresiasi ini merupakan dorongan semangat bagi tubuh Dompet Dhuafa secara keseluruhan untuk mengembangkan ide serta gagasan dalam upaya memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.
“Semangat terus Dompet Dhuafa, ini adalah bagian dari upaya-upaya harapan yang dititipkan banyak orang di Indonesia terhadap lembaga kita. Kita kerjakan, kita berikan yang terbaik untuk syi’ar wakaf dan zakat di Indonesia,” jelas Bambang.
Forum Wakaf Produktif yang diketuai oleh Bobby P Manullang sekaligus General Manajer Wakaf Dompet Dhuafa mengatakan pentingnya metode kolaborasi untuk mengembangkan aset-aset wakaf guna bermanfaat bagi kepentingan umat. Melihat potensi kemanfaatan yang besar, ia juga mengatakan bahwa program ini akan terus berkelanjutan untuk mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan masyarakat secara luas.
Forum Wakaf Produktif hadir dengan dibidani salah satunya oleh Dompet Dhuafa. Peran Forum Wakaf Produktif turut mensukseskan program inkubasi lahan-lahan produktif yang dikelola oleh para nazhir di seluruh Indonesia.
Selain itu Forum Wakaf Produktif akan memberikan kontribusi yang sangat luas bagi tumbuhnya wakaf tunai atau uang yang sejatinya merupakan sumber permodalan bagi optimalisasi aset-aset wakaf yang dikelola para nazhir di Indonesia. “Mari saatnya kita berwakaf dan jangan pernah kita melupakan wakaf, sebesar apa pun harta kita maka berwakaf lah dengan segera,” tutur Bobby.
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, pemerintah secara tegas menempatkan kebijakan strategis bidang zakat dan wakaf dalam rencana strategis Kemenag. Kebijakan tersebut dibagi kedalam tiga isu yang akan terus dibangun hingga tahun 2024.
Ketiga isu tersebut antara lain Transformasi Digital, Road map pengentasan kemiskinan dan ekonomi, serta pemerataan zakat dan wakaf di seluruh Indonesia. Sebagai langkah konkret, Kementerian Agama dalam kesempatan yang sama meluncurkan program Digital Exhibition Zakat dan Wakaf sebagai pemantik terciptanya transformasi digital dalam segmentasi zakat dan wakaf.
“Karena pengumpulan zakat nasional terus mengalami peningkatan begitu pula dengan wakaf yang mulai bergeliat melalui produk-produk inovatifnya,” kata Zainut Tauhid Sa’adi
Diketahui, Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR. (Aza)