Indonesiainside.id, Riyadh – Pertahanan udara Arab Saudi menghancurkan pesawat tak berawak Syiah Houthi yang menargetkan Kerajaan.
“Drone itu ditembak jatuh di Yaman sebelum mereka dapat menyebabkan kerusakan,” ujar sumber koalisi dilansir Arab News, Senin (6/12).
Beberapa drone yang diluncurkan oleh milisi yang didukung Iran pada hari Minggu juga rontok dihajar pertahanan udara Saudi.
Aksi itu dilakukan ketika pasukan koalisi Arab berhasil menghancurkan aset milisi dalam beberapa pekan terakhir, termasuk senjata dan personel.
Milisi sering melancarkan serangan lintas batas menggunakan drone bermuatan bahan peledak dan rudal balistik yang menargetkan daerah berpenduduk di wilayah selatan Kerajaan.
Kelompok itu, yang merebut ibu kota Yaman pada tahun 2014, telah memerangi pemerintah yang diakui secara internasional, yang didukung oleh koalisi Arab yang dipimpin Saudi.
Sebelumnya pada hari Minggu, koalisi mengatakan pertahanan Saudi mencegat dan menghancurkan empat drone yang mencoba menargetkan wilayah selatan.
Parlemen Arab mengecam serangan itu dan mengatakan itu merupakan pelanggaran yang jelas terhadap Perjanjian Stockholm, yang menetapkan gencatan senjata.
“Masyarakat internasional harusnya bersikap segera dan tegas untuk menghentikan tindakan teroris yang berulang kali ini. Mereka menargetkan warga sipil,” ujar sumber parlemen Arab.
Perang di Yaman kini telah berkecamuk selama tujuh tahun, dengan beberapa pertempuran sengit terjadi tahun ini di provinsi Marib yang kaya sumber daya dan dikuasai pemerintah.
Pada hari Minggu, tiga warga sipil Yaman terluka ketika empat rudal Houthi mendarat di daerah pemukiman di Marib.
Ledakan besar mengguncang kota setelah empat rudal menghantam bandara, lingkungan Al-Shareka dan Rawdha, kata penduduk.
Rekaman di media sosial menunjukkan asap tebal mengepul dari daerah yang dikupas ketika orang-orang melarikan diri.
“Penargetan berulang milisi Houthi terhadap kota Marib, yang penuh sesak dengan jutaan penduduk dan orang-orang terlantar, dengan rudal balistik adalah bagian dari upayanya untuk menimbulkan sejumlah besar korban di kalangan warga sipil. Ini adalah tindakan balas dendam yang pengecut,” kata Moammar Al-Eryani, menteri informasi Yaman.(Nto)