Indonesiainside.id, Jakarta – Sebanyak 3.000 orang per hari meninggalkan Tanah Air bepergian ke luar negeri dengan berbagai alasan. Banyaknya masyarakat Indonesia yang pergi ke luar negeri, menimbulkan kekhawatiran. Hal ini dikarenakan dapat memicu masuknya Omicron ke Tanah Air.
Mereka pergi dengan bermacam urusan mulai bisnis, pendidikan, hingga liburan.
“Nah ini sangat menimbulkan kekhawatiran, karena ini adalah suatu peluang dan potensi masuknya varian baru dan bisa memicu peningkatan kasus dan gelombang selanjutnya dari COVID-19 ini,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan resminya, Rabu(15/12).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno meminta masyarakat agar tidak pergi ke luar negeri, guna mencegah varian baru Omicron ke Indonesia. Imbauan ini juga dikatakan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat rapat terbatas (ratas) di Istana Negara RI, Jakarta Pusat, Senin 13 Desember 2021.
Sandiaga melanjutkan, melalui Menteri Luar Negeri, Presiden menyampaikan perintah dan bukan lagi imbauan agar masyarakat tetap disiplin dalam menjaga protokol kesehatan (prokes).
“Lebih kepada satu seruan, arahan bagi masyarakat Indonesia tidak berwisata di luar negeri,” katanya.
Sandiaga menegaskan arahan penting bagi warga Indonesia yang ingin berkegiatan ke luar negeri sangat tidak disarankan di tengah lonjakan Omicron di berbagai negara. Ini juga demi menjaga Indonesia dari varian baru COVID-19 tersebut.
“Dan seruannya adalah untuk berwisata di Indonesia, itu arahan jelas untuk mendukung kebangkitan ekonomi kita,” katanya.
Selain itu penggunaan aplikasi PeduliLindungi juga perlu diperhatikan. Khususnya di tempat wisata, restoran dan kawasan-kawasan hiburan lainnya. (Nto)