Indonesiainside.id, Jakarta – Ilmuwan memperingatkan mutasi gabungan varian Delta dan Omicron Covid-19 dapat menciptakan varian baru yang jauh lebih berbahaya.
Kondisi ini menurut ilmuwan bisa terjadi ketika seseorang tertular keduanya pada saat yang sama.
“Ini menciptakan jenis baru yang lebih berbahaya,” kata kepala medis Moderna, Paul Burton dilansir media Rusia RIA Novosti, Kamis(16/12).
Berbicara dengan anggota lembaga The House of Commons Technologies and Science Committee Inggris, Burton mengatakan bahwa secara bersamaan dua varian bergabung dalam kondisi itu akan memberikan kesempatan bagi kedua virus untuk melakukan rekombinasi.
“Berarti bahwa mereka dapat mulai berbagi gen dan untuk menukar gen,” kata Burton.
Varian baru hasil gabungan ini menurutnya sangat berbahaya pada mereka yang memiliki masalah kekebalan tubuh maupun yang kekebalan tubuhnya sudah terbentuk karena vaksinasi.
“Kondisinya pasti akan lebih buruk dari Delta dan Omicron sekarang,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa dalam situasi saat ini, dengan Omicron menyebar begitu cepat, dan mengingat tingginya jumlah infeksi Delta, sangat penting bagi dunia untuk mempersiapkan segala hal menghadapi kondisi itu. Apalagi virus Covid-19 ini cerdik dengan beragam mutasinya yang cepat.
Burton bukan satu-satunya ilmuwan yang memberikan peringatan tentang potensi kombinasi Delta-Omicron. Pada hari Rabu, Aleksandr Semyonov, kepala cabang pusat penelitian virologi Vektor Rusia di kota Ekaterinburg, mengatakan ada kemungkinan seseorang tertular dua jenis virus secara bersamaan.
“Namun, ini adalah fenomena yang agak langka,” kata Semyonov kepada kantor berita RIA Novosti.
“Berbagai mutasi virus mempengaruhi organ yang berbeda dengan cara yang berbeda,” tambahnya.
Hingga kini belum ada wabah besar yang diketahui berasal dari peristiwa rekombinasi virus. Dalam satu kasus yang dilaporkan secara luas, seorang wanita berusia 90 tahun yang tidak divaksinasi di Belgia meninggal pada bulan Maret setelah secara bersamaan terinfeksi varian Alfa dan Beta.(Nto)