Indonesiainside.id, Jakarta – Seorang anggota TNI yang bertugas di Batalyon Infantri 756/MWS dikabarkan membawa lari senjata organik jenis SS1 V1.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Letkol Inf. Aqsha Erlangga membenarkan peristiwa yang terjadi pada Jumat(17/12) itu.
“Kejadian terjadi pada Jumat 17 Desember sekira pukul 17.00. Yang bersangkutan tidak ada saat akan serah terima jaga,” katanya.
TNI AD kini melakukan pencarian terhadap Prada Yotam Bugiangge, anggota Yonif 756/MWS, yang kabur meninggalkan tempat tugasnya.
Menurut keterangan Prada Yotam membawa satu pucuk senjata api jenis SS1 V1 namun tanpa munisi.
Mengutip laman wikipedia, senjata SS1 adalah SS1 adalah singkatan dari Senapan Serbu 1. Senapan serbu yang banyak digunakan oleh TNI dan POLRI. Senapan ini diproduksi oleh PT. Pindad Bandung, berdasarkan senapan FN FNC dengan lisensi dari perusahaan senjata Fabrique Nationale, Belgia.
“Yaitu serbu pertama yang diadopsi langsung dari FN FNC. Senapan ini memiliki berat kosong 4.02 kg dan berat isi 4.38 kg,” bunyi kutipan di laman pindad.
Dengan munisi 5.56 x 45 mm standar NATO dan panjang laras 449 mm, SS-1 V1 dapat menembak dengan akurat sampai dengan jarak 400 meter.
Mobilitas dalam penggunaan SS1 dapat semakin mudah dengan popor yang dapat dilipat.
Varian SS1 yakni SS2-V4 merupakan senapan terbaik kebanggaan Indonesia yang telah 11 kali memenangkan kompetisi menembak AASAM & AARM mempunyai akurasi tembakan yang jitu dengan menggunakan 6 ulir laras setebal 7 inch.
SS2-V4 memiliki bodi yang lebih ringkas dilengkapi dengan picatiny rail dan fitur keamanan yang diperbaharui. Teleskop ACOG merupakan perlengkapan standar pada varian ini.(Nto)