Indonesiainside.id, Jakarta – Calon kuat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, tidak akan ada kandidat Calon Presiden atau Wakil Presiden dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Pemilu 2024.
“Saya tidak mau ada calon Capres dan Wapres dari PBNU,” kata Gus Yahya, sapaan akrabnya di Jakarta, Ahad (19/12).
Gus Yahya yang juga menjabat Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menegaskan bahwa yang paling utama bagi NU saat ini adalah mengembalikan muruah atau marwah organisasi, sesuai dengan cita-cita peradaban yang mulia bagi seluruh umat manusia.
“Mari istrahat dulu, mari sembuhkan dulu luka-luka dan mengutuhkan kembali polarisasi yang sudah terjadi,” katanya.
Dia tidak menyangkal adanya pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja memanfaatkan NU untuk memuluskan kepentingan pribadi maupun kepentingan politiknya. Namun ia tidak mau berprasangka negatif terhadap berbagai kepentingan seperti itu. Baginya wajar setiap orang memiliki kepentingan apalagi di negara demokrasi seperti Indonesia.
“Setiap orang punya kepentingan, tetapi bagaimana saya ajak untuk mengejar kepentingan masing-masing melalui cara untuk membawa maslahat untuk semua orang,” kata Gus Yahya.
Gus Yahya juga mengungkapkan motivasinya mencalonkan diri menjadi ketua PBNU karena ingin menghidupkan kembali idealisme, visi, misi dan sosok KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Idealisme, visi dan cita-cita Gus Dur masih relevan sampai sekarang,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkapkan kesamaan yang dimiliki antara KH Yahya Cholil Staquf dan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Mereka berdua dinilai memiliki keberanian dan rasa percaya diri yang tinggi.
“Gus Dur dan Gus Yahya ini sama-sama punya rasa percaya diri yang tinggi dan keberanian,” kata Gus Ami, panggilannya dalam peluncuran buku Menghidupkan Gus Dur yang ditayangkan di Kompas TV, Ahad (19/12).
Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama dijadwalkan pada 22-23 Desember 2021 di Lampung. Dua kandidat yang diperkirakan berkompetisi yakni Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketua Umum PBNU saat ini KH Said Aqil Siroj.(Nto)