Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Mantan Asops Panglima TNI Beber Bedanya GAM dan KKB Papua

Eko Pujianto
Senin, 20/12/2021 19:32
Prajurit TNI gugur dalam kontak tembak saat mengamankan bandara untuk mengevakuasi nakes di Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. (Foto: Antara)  Artikel ini telah tayang di papua.inews.id dengan judul " Prajurit TNI Gugur dalam Kontak Tembak dengan KKB Papua, Ini Identitasnya ", Klik untuk baca: https://papua.inews.id/berita/prajurit-tni-gugur-dalam-kontak-tembak-dengan-kkb-papua-ini-identitasnya.  Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps

Prajurit TNI gugur dalam kontak tembak saat mengamankan bandara untuk mengevakuasi nakes di Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. (Foto: Antara) Artikel ini telah tayang di papua.inews.id dengan judul " Prajurit TNI Gugur dalam Kontak Tembak dengan KKB Papua, Ini Identitasnya ", Klik untuk baca: https://papua.inews.id/berita/prajurit-tni-gugur-dalam-kontak-tembak-dengan-kkb-papua-ini-identitasnya. Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat: https://www.inews.id/apps

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Sudah tak terhitung berapa kali prajurit TNI dan Polri gugur diserang oleh teroris KKB Papua. Salah satunya adalah Sersan Dua Putra Rahaldi yang tengah ditugaskan di Koramil Persiapan Suru-Suru, Kodim 1715/Yahukimo, awal bulan ini.

Dia gugur ditembak kelompok teroris ini saat sedang mengambil air di posnya.

Berkali-kali korban jiwa jatuh ini harus mendapat sikap tegas dari pemerintah. Gugurnya putra-putri terbaik bangsa termasuk masyarakat sipil harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah.

“Harus ada strategi lain dan sikap tegas,” kata Menurut mantan Asisten Operasi Panglima TNI (Asops) Mayor Jenderal (Purn.) Supiadin Aries Saputra dalam YouTube Hersubeno Arief dikutip IndonesiaInside, Senin(12/20).

Baca Juga:

Tokoh Pemuda Papua Deklarasi Dukungan Kesatuan NKRI

Dua Bocah Yatim Piatu Ini Korban Kebiadaban Teroris KKB Papua

Dijelaskannya, gerakan bersenjata teroris KKB Papua atau OPM sudah sangat berbeda perkembangannya dalam 34 tahun terakhir. Gangguan dan kontak senjata dengan KKB Papua ini semakin meningkat.

“Kita lihat aksi-aksi mereka yang menyerang pos-pos polisi, pos-pos TNI kemudian juga menyerang pemukiman bahkan membakar-bakar fasilitas umum,” kata Mayjen Supiadin.

Mantan Pangdam IX/Udayana menyatakan adanya garis pembeda yang jelas antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan OPM. Jikalau GAM di Aceh latar belakangnya masalah ketidakadilan dalam pengelolaan sumber daya alam dan eksploitasi, hal berbeda dengan Papua.

“Kalau OPM ini tidak, mereka hanya ingin merdeka karena tidak puas dengan Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat-Red),” kata veteran TNI yang pernah bertugas di Timor Timur ini.

Karena latar belakang itulah GAM lebih mudah diajak bicara, sebaliknya KKB sudah diajak berunding.

“Karena, mereka ini separatisme murni, yang diinginkan hanya merdeka karenanya harus tegas,” kata Supiadin.

Dikatakan pula oleh mantan Pangdam Iskandar Muda ini gerakan OPM saat ini sudah meluas ke Papua Barat karenanya diperlukan sebuah konsep yang betul-betul komprehensif untuk menanganinya. Meski tidak mudah, karena memang mindset mereka merdeka.

“Pokoknya di pikiran mereka gitulah, mau merdeka, nggak ada lain-lain,” kata Supiadin.

Terkait istilah yang dibuat pemerintah bahawa OPM Papua ini adalah Gerakan Separatis Bersenjata kemudian berubah menjadi Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) lantas karena pendekatan hukumnya berubah lagi menjadi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kemudian terakhir disebut kelompok teroris. Hal itu tidak menjadi masalah.

“Meski sebutannya berubah-ubah tapi masalahnya tidak juga selesai. Begitu juga pemerintah sudah melakukan pendekatan hukum, ekonomi, sosial budaya, pendekatan kesejahteraan sudah juga, tapi mengapa tidak berhenti? karena inginnya merdeka itu kata kuncinya,” katanya.(Nto)

 

 

Tags: gamKKB Papuapapua
Berita Sebelumnya

Banjir di Jakarta Teratasi, Calon Ibu Kota Negara di Kaltim Kembali Terendam

Berita Selanjutnya

DPR Heran Saban Tahun Indonesia Jadi Pengimpor Bawang Putih Terbesar di Dunia, Belinya dari Cina

Rekomendasi Berita

Israel Tutup Satu-Satunya Pintu Penyeberangan Jalur Gaza
Headline

Liga Arab Ingatkan Potensi Perang Agama Akibat Kekejian Israel

16/05/2022
Rusia Nasionalisasi Aset Produsen Mobil Renault
Headline

Rusia Nasionalisasi Aset Produsen Mobil Renault

16/05/2022
Geger Pesan Bohong Pemberitahuan Penyemprotan Virus Corona di Riau
Headline

Indonesia Punya Potensi Bersatu, tapi Selalu Dirusak Politikus dan Buzzer Nir-etika

16/05/2022
Haedar Nashir Luncurkan Buku “Indonesia Ideologi dan Martabat Pemimpin Bangsa”
Headline

Haedar Nashir Luncurkan Buku “Indonesia Ideologi dan Martabat Pemimpin Bangsa”

16/05/2022
Inggris, AS, Prancis, Jerman Kutuk Tindakan Barbar Rusia
Headline

HRW Rilis Kejahatan Perang Tentara Rusia di Daerah yang Telah Dikuasai

16/05/2022
Ruhut Sitompul Didoakan Jadi Direktur PLN Urusan ‘Memegangi’ Setrum
Headline

Waduh, Ruhut Sitompul Terancam Babak Belur di Penjara

16/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Rusia Nasionalisasi Aset Produsen Mobil Renault

Rusia Nasionalisasi Aset Produsen Mobil Renault

16/05/2022 20:07 WIB
Israel Tutup Satu-Satunya Pintu Penyeberangan Jalur Gaza

Liga Arab Ingatkan Potensi Perang Agama Akibat Kekejian Israel

16/05/2022 20:30 WIB
Punya Cita-Cita Mulia, Siswa SMA Cahaya Rancamaya Jadi Rebutan Universitas Top Dunia

Punya Cita-Cita Mulia, Siswa SMA Cahaya Rancamaya Jadi Rebutan Universitas Top Dunia

16/05/2022 20:19 WIB
Atlet Pencak Silat Sabet Emas, Puan: Selamat kepada Tim Indonesia dan Pak Prabowo

Pengamat Sebut Pengalaman dan Kinerja Puan Teruji, Tak Genit Pencitraan

16/05/2022 15:53 WIB

Risalah

Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!
Headline

Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!

11/05/2022
Puasa Mengajarkan Kita Beriman kepada yang Ghaib
Headline

Boleh Shalat Tahiyatul Masjid di Waktu Terlarang Menurut Imam Syafi’i

11/05/2022
Cantik dan Sucinya Para Bidadari Surga
Headline

Hati adalah Rumah Kebaikan, jika Ia Rusak Akan Membinasakan

07/05/2022
Stop Kebiasaan Menggigit Kuku Jari
Headline

Adab Memotong serta Menguburkan Kuku dan Rambut

06/05/2022

Berita Terkini

Liga Arab Ingatkan Potensi Perang Agama Akibat Kekejian Israel

Punya Cita-Cita Mulia, Siswa SMA Cahaya Rancamaya Jadi Rebutan Universitas Top Dunia

Rusia Nasionalisasi Aset Produsen Mobil Renault

Elon Musk Berkunjung ke Indonesia November Mendatang

KTT ASEAN-Amerika Sepakat Tingkatkan Kemitraan

Pengamat Sebut Pengalaman dan Kinerja Puan Teruji, Tak Genit Pencitraan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved