Indonesiainside.id, Jakarta – Badan intelijen Amerika mengungkapkan, Arab Saudi sedang membangun rudal balistiknya sendiri dengan bantuan China. Rudal ini akan mampu membawa misil konvensional dan nuklir.
Badan-badan intelijen AS menyatakan, telah lama Arab Saudi juga mendapat pasokan rudal dari Beijing, namun sekarang berusaha memproduksi sendiri.
Gambar satelit yang diperoleh NBC News juga menunjukkan bahwa Arab Saudi memproduksi rudal balistik di sebuah situs di sebelah barat ibukota, Riyadh, menurut para peneliti di Middlebury Institute of International Studies di Monterey, di California.
“Bukti kuncinya adalah bahwa fasilitas tersebut mengoperasikan ‘lubang pembakaran’ untuk membuang sisa propelan padat dari produksi rudal balistik,” tulis Jeffrey Lewis dan David Schmerler dari James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute. .
Mereka menambahkan bahwa situs itu “tampaknya dibangun dengan bantuan Tiongkok.”
Berita itu pertama kali dilaporkan oleh CNN pada hari Kamis. Gambar-gambar itu disediakan oleh perusahaan pencitraan komersial Planet Labs PBC.
Perkembangan itu dinilai akan mengubah peta keamanan di Timur Tengah dan semakin memperumit upaya pemerintahan Biden untuk membujuk Iran kembali ke kesepakatan nuklirnya dengan kekuatan dunia. Itu juga membuat rumit hubungan Washington dengan Beijing.
Iran dan Arab Saudi adalah musuh regional dan akan ada kekhawatiran bahwa pembuatan rudal balistik Riyadh dapat mengubah perhitungan Teheran tentang kemungkinan kesepakatan dalam pembicaraan yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir pada 2015.
“Jika Iran bersedia ke dalam negosiasi atas program misilnya, kemungkinan tidak akan menerima batasan yang tidak berlaku untuk negara lain,” tulis Mark Fitzpatrick, dari International Institute for Strategic Studies yang berbasis di London.
Fitzpatrick, mantan pejabat Departemen Luar Negeri, mengatakan pada saat itu bahwa selain keinginan untuk mengimbangi Iran, motivasi Riyadh untuk memperoleh rudal balistik tidak sepenuhnya jelas. Tidak seperti Teheran, bagaimanapun, Arab Saudi tidak diketahui untuk apa mengembangkan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Rudal balistik adalah senjata roket yang dapat membawa bahan peledak konvensional serta hulu ledak nuklir.
Namun demikian, fakta bahwa Arab Saudi sekarang diketahui memproduksi rudal balistiknya sendiri akan memicu kekhawatiran akan peningkatan perlombaan senjata di wilayah yang sangat tegang yang sudah diliputi konflik.
Kementerian Saudi tidak menanggapi permintaan komentar.
Inggris pada hari Jumat mengutuk peluncuran rudal balistik oleh Iran dalam latihan perang yang dilakukan minggu ini.(Nto)