Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

PKS: Masak Namanya Vaksin BUMN, Mentang-Mentang Menteri BUMN Nyapres

Azhar Azis
Sabtu, 25/12/2021 15:08
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto. Foto: Istimewa

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto. Foto: Istimewa

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Baca Juga:

Kran Ekspor Migor Dibuka, PKS: Plinplan, Mencla-mencle dan Grasah-grusuh

Hari Kebangkitan Nasional: Kuatkan Ekonomi Rakyat, Akhiri Hoaks, Buzzer dan Adu Domba

Indonesiainside.id, Jakarta — Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, mempertanyakan keseriusan Pemerintah dalam memproduksi Vaksin Merah Putih. Menurut dia, berdasarkan temuan kunjungan kerja ke Bio Farma, pihaknya menemukan fakta mengejutkan.

Bio Farma bukannya memproduksi Vaksin Merah Putih, tetapi malah sibuk menyiapkan vaksin lain bernama Vaksin BUMN. “Kalau begini caranya upaya pengembangan Vaksin Merah Putih akan ambyar,” kata Mulyanto dalam kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Pabrik Bio Farma, dikutip dari fraksi.pks.id, Sabtu (25/12/2021).

Terkait penamaan Vaksin BUMN, terkesan terlalu sektoral. “Masak namanya Vaksin BUMN. Mentang-mentang Menteri BUMN ikut nyapres. Apalah artinya sebuah nama? Namun, ngono sih ngono, sing ojo ngono lah. Mestinya nama vaksinnya yang lebih heroik nasionalis. Misalnya Vaksin Garuda, Vaksin Dwi Warna, Vaksin Trisakti, dll. Jadi masyarakat tidak menduga yang aneh-aneh,” tegas Mulyanto.

Diketahui, jadwal produksi Vaksin Merah Putih akan mundur. Bio Farma sebagai BUMN Kesehatan malah mengembangkan vaksin lain yang diberi nama Vaksin BUMN. Atas temuan tersebut, dia tetap meminta Pemerintah fokus mengembangkan Vaksin Merah Putih karya inovasi anak bangsa.

“Selama ini kita mengira pengembangan Vaksin Merah Putih berjalan sesuai rencana dan berharap vaksin kebanggaan nasional ini dapat diproduksi pertengahan tahun 2022,” ujarnya.

Wakil Ketua FPKS DPR RI ini mengecam Pemerintah karena tidak fokus memproduksi Vaksin Merah Putih sesuai rencana. Pemerintah bukan menuntaskan proses produksi Vaksin Merah Putih, ternyata malah sibuk mengerjakan vaksin jenis lain yang belum pernah dilaporkan ke DPR RI.

Menurut dia, langkah korporasi bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, sah-sah saja. Kerja sama itu adalah bagian dari upaya pengembangan dan pemajuan perusahaan.

“Namun, terkait amanat penugasan dari Pemerintah kepada Bio Farma, sebagai perusahaan pelat merah untuk mengembangkan Vaksin Merah Putih adalah hal yang utama untuk dijalankan. Tidak boleh sampai terjadi dimana Vaksin Merah Putih dianaktirikan apalagi diabaikan,” tegas Mulyanto.

Diketahui Pemerintah melalui BUMN Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, Amerika, tengah mengembangkan vaksin Covid-19 yang bernama Vaksin BUMN. Padahal sebelumnya Pemerintah melalui Konsorsium Riset Covid-19 telah menugaskan Bio Farma untuk mengembangkan Vaksin Merah Putih berbasis protein rekombinan bekerja sama dengan LBM (Lembaga Biologi Molekuler) Eijkman.

Terkait hal tersebut Mulyanto mendesak Bio Farma memprioritaskan produksi Vaksin Merah Putih dan bukan vaksin yang lain. Agar pengembangannya fokus dan berhasil guna.

Mulyanto menyayangkan jadwal pengembangan Vaksin Merah Putih ini terus molor. Awalnya direncanakan semester pertama tahun 2022 sudah mendapat izin dari BPOM untuk diproduksi massal. Namun hingga saat ini tanda-tanda ke arah itu belum terlihat.

Dari Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan Konsorsium Riset Covid-19 terakhir terungkap, bahwa riset Vaksin Merah Putih, yang dimotori LBM Eijkman, mundur dari jadwal semula.

Bio Farma, tidak siap untuk memproduksi vaksin berbasis protein rekombinan mamalia dan hanya siap kalau vaksin yang dikembangkan berbasis protein rekombinan ragi (yeast).

Seperti diketahui, ada 11 platform riset vaksin Merah Putih yang dijalankan oleh 6 lembaga riset pemerintah dan perguruan tinggi, yakni LBM Eijkman, LIPI, UI, ITB, Unair, dan UGM.

Yang tercepat, LBM Eijkman menjadwakan memperoleh ijin BPOM dan diproduksi massal pada bulan Januari 2022.  Namun dengan perubahan yang ada, maka produksi massal vaksin ini mundur, diperkirakan paling cepat baru September 2022.

Sementara itu, Vaksin BUMN sendiri seed (benih)-nya diperoleh dari Baylor College of Medicine. Selanjutnya dikembangkan secara mandiri oleh Bio Farma. Vaksin ini sekarang sudah masuk pada fase uji klinis tahap pertama. Diperkirakan bulan Juni 2022 mendapatkan EUA (izin penggunaan darurat) dari BPOM. (Aza)

Tags: Mentang-MentangMenteri BUMNNyapresPKSVaksin BUMN
Berita Sebelumnya

6 Golongan Orang yang Dilaknat Malaikat

Berita Selanjutnya

3 Senjata Ampuh Mengalahkan Setan

Rekomendasi Berita

Mengadu ke PBNU, Penambangan di Desa Wadas Jateng Picu Konflik Antarwarga
Headline

Mengadu ke PBNU, Penambangan di Desa Wadas Jateng Picu Konflik Antarwarga

23/05/2022
Rencana China Serang Taiwan Bocor, Videonya Viral
Headline

Rencana China Serang Taiwan Bocor, Videonya Viral

23/05/2022
Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Tak Perlu Memaksakan Diri untuk Mencium Hajar Aswad

23/05/2022
Saudi Musim Panas, Menag: Puncak Haji Bisa Capai 50 Derajat Celsius
Headline

Saudi Musim Panas, Menag: Puncak Haji Bisa Capai 50 Derajat Celsius

23/05/2022
Mufti Arab Saudi: Salat Tarawih dan Id Dilaksanakan di Rumah
Headline

Suhu Terpanas Capai 49 Derajat pada Musim Haji di Makkah dan Madinah

23/05/2022
Ketua DPR Minta Otsus Papua Ditinjau Ulang
Headline

Puan Maharani Harap Cabang Mother of Sports Lebih Kinclong di SEA Games 2023

23/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Jenderal Bintang Empat Kanada Tertangkap di Mariupol Bersama Tentara Bayaran

Jenderal Bintang Empat Kanada Tertangkap di Mariupol Bersama Tentara Bayaran

23/05/2022 12:16 WIB
Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain

Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain

23/05/2022 11:49 WIB
Rencana China Serang Taiwan Bocor, Videonya Viral

Rencana China Serang Taiwan Bocor, Videonya Viral

23/05/2022 21:51 WIB
Rusia: Mariupol Sepenuhnya Dibebaskan

Rusia: Mariupol Sepenuhnya Dibebaskan

23/05/2022 11:05 WIB

Risalah

Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Tak Perlu Memaksakan Diri untuk Mencium Hajar Aswad

23/05/2022
Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Mencium Hajar Aswad karena Cinta

22/05/2022
Arab Saudi Bolehkan Ibadah Haji, Indonesia Siap Kirim Jamaah
Headline

Agar Haji Kita Mabrur (1)

21/05/2022
Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?
Headline

Istiqamah (2): Meniti Syariat di Atas Jalan Lurus  

20/05/2022

Berita Terkini

Mengadu ke PBNU, Penambangan di Desa Wadas Jateng Picu Konflik Antarwarga

Tingkatkan Kompetensi Guru, Yayasan Eduversal dan Fatih Gelar DTP di Medan

Rencana China Serang Taiwan Bocor, Videonya Viral

Tak Perlu Memaksakan Diri untuk Mencium Hajar Aswad

Saudi Musim Panas, Menag: Puncak Haji Bisa Capai 50 Derajat Celsius

Suhu Terpanas Capai 49 Derajat pada Musim Haji di Makkah dan Madinah

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved