Para pemimpin dari kalangan ummat Islam sejatinya mencontoh dari keteladanan dari para pemimpin Islam terdahulu. Banyak pelajaran bisa dipetik, banyak pula hikmah yang dapat diteladani.
Dari kepada desa, lurah, camat, kepala daerah hingga presiden dan para pembantunya. Di lembaga eksekutif, legislatif, atau yudikatif. Dengan membaca sejarah para sahabat, para amirul mukminin, dan tokoh-tokoh Islam, dan mengambil pelajaran untuk dipraktikkan, maka negeri ini akan maju.
Dari contoh kecil saja. Amirul Mukminin, Umar bin Abdul Aziz. Tindakannya melebihi kecepatan kilat kala mendengar rakyatnya menderita dan meminta bantuan. Walau sekadar dari sepucuk surat yang datang dari perempuan miskin.
Dari sebuah kisah pendek yang diabadikan, Amirul Mukminin begitu peka dalam merespons keluhan rakyatnya. Padahal hanya untuk perbaikan pagar saja yang mungkin banyak disepelekan pemimpin saat ini. Namun, oleh Umar bin Abdul Aziz, diresponsnya dengan cepat.
Dari seorang tukang pos yang bekerja untuk Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Suatu saat, dia menerima surat dari perempuan miskin untuk disampaikan kepada sang Khalifah.
Perempuan itu bernama Fartunah Sauda’. Dia menulis surat untuk Khalifah agar pagar rumahnya diperbaiki karena pendek. Suatu waktu, seseorang memanjat pagarnya dan mencuri ayam miliknya.
Dari surat tersebut, Khalifah sendiri yang membalasnya dan dan menulis:
“Bismillahirrahmanirrahim. Dari hamba Allah yang benama Umar, pemimpin kaum beriman, ditujukan kepada Fartunah Sauda’, sahaya Dzi Ashbah. Sutatmu telah kuterima. Aku dengar kabar tentang pagar rumahmu yang pendek. Aku mendengar pula seseorang telah menaiki pagar itu dan mencuri ayam milikmu. Aku menulis surat yang ditujukan kepada Ayub bin Syurahbi. Aku perintahkan kepadanya agar membangunkan kembali pagar rumahmu itu. Pagar itu Insya Allah akan menjagamu dari hal-hal yang kamu takuti. Wassalam.
Khalifah juga menulis surat kepada Ayub bin Syurahbi. Dia adalah salah satu gubernur Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Dia mewakili Khalifah dalam memimpin shalat di Mesir, sekalgus panglima perangnya. Umar menulis seperti ini:
“Dari hamba Allah, Umar, pemimpin kaum beriman, ditujukan kepada Ayub bin Syurahbil. Amma ba’du. Fartunah, sahaya Dzi Ashbah menulis surat kepadaku. Dalam suratnya dia bercerita tentang pagar rumahnya dan seseorang mencuri ayamnya setelah menaiki pagar rumahnya itu. Ia meminta agar pagar rumahnya diperbaiki. Jika surat ini telah sampai padamu, maka pergilah dan periksa sendiri rumahnya dan perbaikilah pagarnya.
Setelah sang gubernur menerima surat Khalifah, ia menunggang kudanya. Setelah tiba dan bertanya di mana rumah Fartunah, dia menyampaikan perintah Khalifah. Dia kemudian memperbaiki pagar rumah Fartunah.
Kisah ini dinukil dari buku berjudul: Golden Stories, Kisah-Kisah Indah dalam Sejarah Islam, karya Mahmud Musthafa Sa’ad dan Dr Nashir Abu Amir Al-Humaidi. Wallahu a’lam. ? Aza)