Indonesiainside.id, Seoul – Seorang pembelot dari Korea Utara memilih kembali ke negara asalnya karena hidup merana di Korea Selatan.
Media dan pejabat Korea Selatan pada Selasa (3/1) menyebutkan, bahwa laki-laki warga Korut itu sebelumnya membelot ke Selatan dengan melintasi Zona Demiliterisasi (DMZ). Namun dia balik kucing ke negeri komunis Korut akhir pekan lalu setelah hidup melarat di Korsel.
Menurut penuturan militer Korsel, pembelot itu hidup miskin sambil bekerja sebagai petugas kebersihan.
“Dia diklasifikasikan sebagai kelas bawah,” kata pejabat yang dikutip Reuters.
Namun ada dugaan jika pria itu berisiko menjadi mata-mata. Penyelidikan saat ini tengah digelar soal bagaimana dia menghindari penjagaan yang ketat dan kamera pengintai beberapa jam sebelum melintasi perbatasan.
Pejabat Korea Utara belum mengomentari insiden itu dan media pemerintah belum melaporkan.
Kejadian miris atas pembelot itu menimbulkan pertanyaan apakah orang-orang yang lari dari Korea Utara mendapat bantuan sosial yang layak usai melakukan perjalanan panjang dan berbahaya dari negerinya.
Salah satu petugas Kementerian Unifikasi Seoul mengatakan, pembelot yang kembali itu telah menerima bantuan dari pemerintah terkait keamanan, perumahan, perawatan medis dan pekerjaan.
Laki-laki itu dilaporkan tidak banyak berinteraksi dengan tetangganya. Dia juga dikabarkan membuang barang-barangnya tepat sehari sebelum melintasi perbatasan Korsel-Korut.
“Dia mengeluarkan kasur dan tempat tidur ke tempat pembuangan sampah pada pagi itu. Dan itu aneh karena semuanya masih kelihatan baru,” kata salah satu tetangga yang dikutip Yonhap.
“Saya sudah minta agar dia menghibahkan ke kami, tapi sampai dia pergi tak ada apapun, karena kami tak pernah saling sapa satu sama lain,” lanjutnya.
Pada September lalu, sekitar 33.800 warga Korea Utara bermukim di Korea Selatan usai menempuh perjalanan panjang dan penuh risiko. Dari jumlah itu, hanya ada 30 pembelot yang terkonfirmasi kembali ke Korea Utara.
Mayoritas para pembelot Korut di Korsel dalam keadaan ekonomi yang memprihatinkan. (Nto)