Allah SWT menyeru orang mukmin, jika mereka membela dan menolong agama-Nya dengan mengorbankan harta dan jiwa, niscaya Allah akan menolong mereka dari musuh-musuhnya.
Allah SWT akan menguatkan hati dan barisan mereka dalam melaksanakan kewajiban mempertahankan agama Islam dengan memerangi orang-orang kafir yang hendak meruntuhkannya, sehingga agama Allah itu tegak dengan kokoh. Demikian tafsir Kemenag terkait al-Qur’an Surat Muhammad, Ayat 7. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS Muhammad [47]: 7)
Dalam Tafsir Kemenag disebutkan: Wahai orang-orang yang beriman, yang percaya kepada Allah dan rasul-Nya dan mengamalkan tuntunan-Nya! Jika kamu menolong agama Allah dengan berjihad memperjuangkan kebenaran di jalan Allah, niscaya Dia akan menolongmu menghadapi berbagai kesulitan dan niscaya Dia akan menolongmu menghadapi berbagai kesulitan dan meneguhkan kedudukanmu sehingga kamu dapat mengalahkan musuh-musuhmu. Itulah janji Allah untuk mendorong mereka orang yang beriman agar tidak segan dalam berjihad di jalan Allah.
Ayat tersebut berkaitan dengan firman Allah SWT:
وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ
“Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa.”
Masih dalam tafsir Kemenag, bahwa yang diperintahkan Allah adalah agar kaum Muslimin menolong dan membela agama Allah, berjihad dan melaksanakan perintah Allah. Yang dijanjikan, ialah barangsiapa yang membela agama Allah, ia berhak mendapat pertolongan Allah, berupa kemenangan dan pahala di akhirat nanti.
Pada permulaan ayat di atas Allah menjanjikan kemenangan bagi orang-orang yang beriman. Kemudian pada akhir ayat, Allah menegaskan lagi bahwa kemenangan itu pasti diperoleh orang-orang yang beriman. Pada permulaannya kaum Muslimin belum meyakini kebenaran janji itu maka perlu dikuatkan oleh pernyataan kedua. Maksudnya ialah untuk menenangkan dan menenteramkan hati, mengokohkan pendirian pada saat kaum Muslimin sedang mendapat cobaan dari Allah. Pada akhir ayat Allah menepati janji yang telah dijanjikan-Nya kepada orang-orang yang beriman. Dia Mahakuasa melakukan segala sesuatu dan tidak seorang pun yang dapat menghalangi terjadinya sesuatu kehendak-Nya.
Allah SWT berfirman:
وَكَانَ حَقًّاۖ عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ
Dan merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman. (QS ar- Rum/30: 47)
Janji Allah itu pasti ditepati karena Allah Mahakuasa dan Maha Perkasa. Di lain ayat, Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِيْنَ ۖ – ١٧١
Dan sungguh, janji Kami telah tetap bagi hamba-hamba Kami yang menjadi rasul,
اِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنْصُوْرُوْنَۖ – ١٧٢
(yaitu) mereka itu pasti akan mendapat pertolongan.
وَاِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغٰلِبُوْنَ – ١٧٣
Dan sesungguhnya bala tentara Kami itulah yang pasti menang. (QS ash-shaffat/37: 171-173)
Dalam tafsir Kemenag, makna “mereka itu pasti akan mendapat pertolongan” adalah: “Bukti ketetapan Allah itu sudah jelas dari pengalaman umat-umat terdahulu sebagaimana sudah dibaca kisah-kisah mereka dalam ayat-ayat sebelum ini, yaitu bahwa rasul-rasul Allah beserta mereka yang beriman mendapat pertolongan dari Allah SWT. Sedangkan umat yang durhaka mengalami kehancuran. Begitu pula Nabi Muhammad SAW, beliau dan pengikutnya akan dibantu oleh Allah sebagaimana rasul-rasul-Nya yang lain, dan beliau beserta kaum Muslimin akan menang menghadapi kaum kafir Mekah, cepat atau lambat.”
Kemudian, makna “Dan sesungguhnya bala tentara Kami itulah yang pasti menang”, yakni, sesungguhnya bala tentara Allah, yaitu para rasul dan pengikut mereka itulah yang pasti menang karena telah membela agama Allah (Lihat pula: Surah Gàfir/40: 51). Wallahu a’lam. (Aza)
Referensi: Tafsir online Kemenag