Indonesiainside.id, Jakarta – Pasukan rezim militer Myanmar secara keji menembak mati seorang anak laki-laki berusia 10 tahun selama penggerebekan di sebuah desa di Mingin Wilayah Sagaing pada hari Rabu.
Menurut seorang kerabat korban, insiden itu terjadi setelah sekitar 30 tentara junta memasuki desa Za Na Hpyin sekitar pukul 5:30 pagi dan memerintahkan anggota keluarga di rumah anak itu untuk keluar.
“Dia baru saja membuka pintu dan melangkah keluar rumah ketika mereka menembak lehernya. Dia meninggal di tempat, ”katanya, berbicara kepada Myanmar Now.
“Itu adalah ulang tahunnya yang ke 10. Ibunya menangis pilu menyesalinya, bagaikan orang hilang ingatan karena kehilangan anaknya,” ujarnya lagi.
Bala, bocah yang tertembak, adalah putra kedua dari Za Na Hpyin Kyaw Swe dan Cho Pyone. Setelah penembakan, orang tua, bersama dengan seorang gadis berusia tujuh tahun, dipindahkan bersama penduduk desa lainnya ke tempat penampungan, menurut bibinya.
“Mereka harus meninggalkan tubuh anak itu ketika mereka dibawa paksa ke lapangan sepak bola bersama orang lain. Yang bisa mereka lakukan hanyalah menangis,” katanya, seraya menambahkan bahwa seluruh desa terpaksa tetap berada di lapangan sampai pasukan pergi keesokan harinya.
Menurut bibinya, tidak ada foto yang diambil karena setiap telepon di desa disita selama penggerebekan.
“Tidak ada ponsel yang tersisa di desa, jadi kami tidak bisa mengambil foto anak laki-laki itu,” katanya.(Nto)