Indonesiainside.id, Jakarta – Pria Amerika yang baru-baru ini menerima transplantasi jantung ‘babi’ menjadi pemberitaan hangat. Pasalnya, David Bennett, 57, yang sukses menerima transplantasi jantung babi yang dimodifikasi secara genetik ternyata memiliki catatan kriminal.
Menurut The New York Times, penduduk Maryland itu pernah menikam Edward Shumaker pada tahun 1988 hingga tujuh kali dan membuat korban lumpuh. Bennett lantas dihukum 10 tahun penjara.
Leslie, kakak perempuan Edward, mengatakan bahwa korban meninggal pada 2007 setelah hampir dua puluh tahun mengalami komplikasi medis terkait dengan insiden penusukan itu.
Sebelumnya, University of Maryland Medicine mengatakan pada 10 Januari bahwa ahli bedah mereka telah berhasil melakukan transplantasi jantung ‘babi’ ke manusia dewasa dengan penyakit jantung stadium akhir.
“Itu adalah satu-satunya pilihan yang tersedia saat ini untuk pasien,” kata pihak universitas dalam sebuah pernyataan.
“Transplantasi organ ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa jantung hewan yang dimodifikasi secara genetik dapat berfungsi seperti jantung manusia tanpa penolakan langsung oleh tubuh,” lanjutnya.
David Bennett, dianggap tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung konvensional di UMMC serta di beberapa pusat transplantasi terkemuka lainnya yang meninjau catatan medisnya.
“Pilihannya hanya mati atau melakukan transplantasi ini. Saya ingin hidup. Saya tahu ini penuh ketidakpastian, tapi itu pilihan terakhir saya,” Bennett, yang telah dirawat di rumah sakit dan terbaring di tempat tidur selama beberapa bulan terakhir, mengatakan sebelum operasi.
Bartley P Griffith, MD, yang melakukan transplantasi jantung babi, mengatakan bahwa ini adalah operasi terobosan dan membawa selangkah lebih dekat untuk memecahkan krisis kekurangan organ.
“Kami melanjutkan dengan hati-hati, tetapi kami juga optimis bahwa operasi pertama di dunia ini akan memberikan pilihan baru yang penting bagi pasien di masa depan,” kata Griffith.(Nto)