Sebelum ke pasar atau tempat perbelanjaan, apa yang selalu kita ingat? Pastinya, belanjaan. Itu wajar saja karena memang tujuan ke pasar adalah belanjaan. Sementara bagi para pedagang atau pencari kerja, tentu menjalankan rutinitas untuk mencari nafkah. Selebihnya, pastikan ada infaq atau sedekahnya agar barokah.
Namun, mungkinkah orang-orang atau kaum emak-emak yang ke pasar bisa membawa pulang jutaan keberkahan saat ke pasar? Tentu bisa, karena hal ini diajarkan dalam agama. Salah satunya, jangan lupa berdoa dan banyak berdzikir baik sebelum keluar rumah, dalam perjalanan, saat akan masuk pasar, dan keluar dari pasar.
Kita diajarkan untuk membaca doa dan dzikir sebelum masuk pasar. Rasulullah ﷺ bersabda:
Dari Salim bin ‘Abdillah bin ‘Umar, dari bapaknya Ibnu ‘Umar, dari kakeknya (‘Umar bin Al-Khattab), ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكُ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَىٌّ لاَ يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ
“Siapa yang masuk pasar lalu mengucapkan, “Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiit wa huwa hayyun laa yamuut biyadihil khoir wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah yang memiliki kekuasaan dan segala pujian untuk-Nya.” Allah akan menuliskan untuknya sejuta kebaikan, menghapus darinya sejuta kejelekan, mengangkat untuknya sejuta derajat, dan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga.” (HR. Tirmidzi, no. 3428. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if).
Dalam riwayat lain disebutkan, dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ دَخَلَ السُّوْقَ فَبَاعَ فِيْهَا وَاشْتَرَى ، فَقَالَ : لاَ إِلَه َإِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الملْكُ ، وَلَهُ الحَمْدُ ، يُحْيِي وَيُمِيْتُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر ، كَتَبَ اللهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ ، وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الجَنَّةِ
“Siapa yang memasuki pasar lalu ia melakukan jual beli di dalamnya, lantas mengucapkan: Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyi wa yumiit wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir; maka Allah akan mencatat baginya sejuta kebaikan, akan menghapus darinya sejuta kejelekan dan akan membangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Al-Hakim dalam Mustadrak, 1: 722)
Meskipun riwayatnya dhaif atau lemah namun karena kita diperintahkan berdzikir ketika orang itu lalai seperti kala di pasar, maka dzikir di atas masih boleh diamalkan. Karena itu, jangan sampai kita lupa untuk membaca doa tersebut karena di dalamya terdapat 3 juta keutamaan. Allah SWT menetapkan kepadanya sejuta kebaikan, menghapus sejuta kesalahan, dan meninggikan baginya sejuta derajat.
Dengan membaca doa ini, selain membawa hasil belanjaan atau keuntungan bagi pedagang, ada 3 juta keutamaan yang didapatkan. Belum lagi dengan doa dan dzikir lain yang diucapkan selama dalam perjalanan, misalnya, membaca dzikir pendek saja, Subhanalllah walhamdulillah. Baca juga keutamaan Tasbih dan Tahmid. Wallahu a’lam. (Aza)