Membaca doa dan dzikir memiliki banyak sekali keutamaan. Ada doa atau dzikir yang diganjar pahala lebih baik dari dunia dan seisinya. Yaitu berdzikir dengan membaca “Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, dan Allah Maha Besar).”
Dikatakan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim No. 2.695, bahwa dzikir tersebut di atas lebih dicintai oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda: “adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena sinar matahari.” Artinya, dzikir tersebut memiliki ganjaran pahala lebih baik dari dunia dan seisinya.
Untuk diketahui, membaca membaca tasbih yaitu “Subhanallah” dan tahmid yaitu “Alhamdulillah” atau “Subhanallah wabihamdihi” (سُبْحَانَ اللهِ وَبِحمْدِهِ) memiliki setumpuk ketuamaan. Ternyata, ganjaran pahalanya tidak hanya lebuih baik dari dunia dan seisinya, selain sebagaimana hadits di atas.
Dalam hadits yang lain menyebutkan bahwa orang yang membaca “Subhanallah wabihamdihi” (سُبْحَانَ اللهِ وَبِحمْدِهِ), “maka ditanamkan untuknya satu pohon kurman di surga.” (HR. Tirmidzi, no. 3464. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly menyatakan bahwa hadits ini shahih)
Ternyata, tak sebanyak itu saja. Dalam hadits lain lagi, Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami pernah berada di sisi Rasulullah SAW lalu beliau bersabda, ‘Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu untuk memperoleh seribu kebaikan setiap hari?’ Maka seseorang yang duduk bertanya, ‘Bagaimana seseorang bisa memperoleh seribu kebaikan?’ Beliau menjawab, ‘Ia bertasbih seratus kali, maka akan ditulis untuknya seribu kebaikan, atau dihapus darinya seribu kesalahan.’” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 2698)
Jika masih ragu juga dengan keutamaan-keutamaan tersebut di atas, baca lagi hadits Nabi SAW ini:
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda:
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar-Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2.694)
Demikian keutaman-keutamaan bertasbuih dan bertahmid, tentu masih banyak lagi sumber-sumber dari hadits yang lain. Kiranya dengan penjelasan di atas sudah cukup untuk memotivasi kita agar selalu membaca “Subhanallah wal Hamdulillah” atau “Subhanallah wabihamdihi” di mana dan kapan pun. Namun perlu diperhatikan bahwa ada tempat-tempat dan waktu di mana kita dilarang menyebut lafazh Allah secara jahar seperti dalam toilet. Begitu juga dengan waktu, seperti dalam shalat, kecuali membaca bacaan-bacaan shalat yang telah ditentukan.
Karena itu, ketika sedang memasak, mencuci apa pun, di atas kendaraan, menyetir, di tengah keramaian atau dalam kesendirian, sedang lengang atau di tengah kemacetan, sibuk atau tidak, sempatkan selalu untuk bertasbih. Minimal dua dzikir di atas. Insya Allah, pahalanya berlipat ganda. Wallahu a’lam. (Aza)