Indonesiainside.id, Jakarta – Fenomana lapar ayah atau hilangnya kehadiran peran ayah atau bapak dalam keluarga (fatherless) menjadi persoalan baru di tengah-tengah keluarga Indonesia. Ayah seharusnya tak hanya hadir secara fisik, tetapi ikut mencerdaskan, mendidik, mengasuh, serta memperhatikan pertumbuhan anak.
Fenomena hilangnya peran ayah kerap juga disebut fenomena lapar ayah. Maksudnya, anak-anak dalam keluarga lepas dari kasih sayang seorang ayah sehingga rawan membuat anak salah arah dan kehilangan figur keayahan.
Fenomena ini menjadi perhatian DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS berinisiatif membentuk forum ayah sebagai sarana untuk para ayah membentuk komunitas dengan tujuan optimalisasi peran keayahan. Pembentukan forum ayah oleh Rumah Keluarga Indonesia (RKI) PKS merupakan upaya untuk menunjang terwujudnya ketahanan keluarga.
“RKI menginginkan keseimbangan penunaian peran dan tanggung jawab ayah dan ibu dalam keluarga. Fenomena hilangnya kehadiran peran ayah di keluarga (fatherless), menjadi masalah serius yang dihadapi keluarga-keluarga Indonesia saat ini. Hal tersebut berdampak pada karakter generasi masa kini. Untuk itu, RKI berinisiatif untuk membentuk forum ayah agar para ayah memiliki tempat untuk saling belajar, saling menginspirasi dan saling menguatkan untuk membentuk keluarga yang kokoh,” kata Ketua BPKK DPP PKS, Kurniasih Mufidayati, dikutip dari laman resmi DPP PKS, Ahad (30/1/22).
Pakar parenting, Bendri Jaisyurrahman, mengingatkan peran penting dan tanggung jawab ayah di dalam keluarga. Bendri mengatakan, selama ini, masyarakat hanya mengenal kalimat hikmah ibu adalah sekolah pertama. Padahal menurutnya, kalimat hikmah itu masih memiliki lanjutannya yaitu ayah sebagai kepala sekolahnya.
Dengan melibatkan ayah dan ibu secara bersamaan, semakin menyadarkan bahwa generasi yang tangguh tidak cukup diasuh dari sentuhan ibu. Anak-anak juga membutuhkan kehadiran figur ayah. Sebagai kepala sekolah, ayah memiliki wibawa yang perlu dibentuk, visi dan misi yang diikuti, dan tanggung jawab besar untuk anak-anaknya.
“Munculnya anak-anak yang memiliki banyak masalah dalam kepribadiannya, banyak disebabkan oleh tidak adanya figur ayah sebagai panutan,”ujarnya. “Tidak munculnya figure ayah juga disebabkan banyaknya para ibu yang jiwanya kering. Sehingga menjadi kewajiban bagi para ayah untuk membahagiakan istri-istrinya agar menjadi satu tim yang kuat dalam Pendidikan anak,” katanya.
DPP PKS menyelenggarakan acara Sosialisasi Forum Ayah Rumah Keluarga Indonesia (RKI), Sabtu (29/1/2022) secara daring. Acara ini dihadiri oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, Ketua BPKK DPP PKS, Kurniasih Mufidayati, Wakil Ketua BPKK DPP PKS, Diah Nurwitasari, jajaran pengurus BPKK DPP, para ketua BPKK DPW dan deputi Ketahanan Keluarga se-Indonesia, serta para penanggung jawab Forum Ayah se-Indonesia.
Ketua BPKK DPP PKS, Kurniasih Mufidayati, menyatakan RKI sebagai program unggulan BPKK Sementara itu, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menyampaikan bahwa PKS memiliki fokus pada pengokohan ketahanan keluarga. Ia menegaskan ketahanan keluarga tidak bisa hanya dilakukan oleh para ibu akan tetapi harus ditopang bersama para ayah.
“Kehadiran ayah dalam pengasuhan sangat dibutuhkan untuk melahirkan generasi yang tangguh dan berkualitas. Peran ayah dibutuhkan dalam pengokohan ketahanan keluarga bukan hanya untuk keluarga itu sendiri, akan tetapi untuk menunjang terwujudnya ketahanan nasional. Keluarga-keluarga yang kokoh akan menjadi pilar bagi kokohnya ketahanan nasional,” kata Syaikhu.
Ketua Departemen Ketahanan Keluarga BPKK DPP PKS, Eko Yuliarti Siroj, dan pakar parenting, Bendri Jaisyurrahman, menjadi nara sumber dalam acara ini. Eko menjelaskan latar belakang dibentuknya forum ayah sebagai konsepsi yang sudah disiapkan BPKK DPP dan alur kerja serta pengelolaan forum ayah RKI.
Dia menegaskan, kondisi keluarga Indonesia saat ini yang menghadapi berbagai tantangan membutuhkan aksi nyata dari berbagai elemen masyarakat untuk menghadapinya. RKI dengan jejaring yang dimilikinya di 34 provinsi diharapkan turut berkontribusi dalam perlindungan keluarga melalui forum ayah.
Ia menjelaskan, sebelumnya RKI telah meluncurkan berbagai kegiatan terkait pembinaan keluarga sejahtera, pos ekonomi keluarga, layanan konsultasi keluarga dan RKI Peduli. “Forum ayah RKI, merupakan kegiatan RKI untuk melengkapi pengokohan ketahanan keluarga Indonesia yang telah dijalankan RKI selama ini,” katanya. (Aza)