Indonesiainside.id, Jakarta – Aktivis HAM dan pro demokrasi Kanada melakukan protes terhadap agresi dan kekejaman Israel selama beberapa dekade terhadap warga Palestina, di mana media yang dikelola pemerintah telah memilih untuk menutup mata dengan dalih meliput demonstrasi menentang mandat vaksin COVID-19 Perdana Menteri Justin Trudeau.
Pemprotes pro-Palestina dilakukan di sepanjang Yonge Street di Toronto, ibu kota provinsi Ontario, Kanada tengah, menuju kedutaan Israel pada hari Jumat.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan “Bebaskan Palestina” dan melambaikan bendera nasional Palestina.
Protes diadakan pada hari yang sama ketika ribuan warga Kanada menunjukkan dukungan mereka untuk ratusan sopir truk Kanada dalam perjalanan mereka ke ibukota Ottawa selama demonstrasi menentang mandat vaksinasi wajib yang diumumkan oleh Trudeau untuk pengemudi lintas batas.
Perdana menteri Kanada mengumumkan mandat vaksin untuk pekerja federal pada bulan Oktober, dan kemudian bulan lalu, Kanada dan Amerika Serikat memberlakukan yang serupa untuk pengemudi truk lintas batas.
Peraturan baru mengharuskan pengemudi truk Kanada yang tidak divaksinasi untuk mengisolasi selama 14 hari ketika mereka kembali memasuki Kanada dari AS, sebuah langkah yang dikatakan pengemudi akan memiliki dampak negatif besar pada industri mereka.
Pasukan Israel telah melukai puluhan warga Palestina yang mengambil bagian dalam protes terhadap permukiman Israel di beberapa daerah di Tepi Barat yang diduduki.
Israel menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza – wilayah yang diinginkan Palestina untuk negara masa depan – selama perang Arab-Israel enam hari pada tahun 1967. Ia kemudian harus menarik diri dari Gaza.
Lebih dari 600.000 warga Israel tinggal di lebih dari 230 permukiman yang dibangun sejak pendudukan Tepi Barat tahun 1967. Semua pemukiman adalah ilegal di bawah hukum internasional. Dewan Keamanan PBB telah mengutuk kegiatan penyelesaian dalam beberapa resolusi.(Nto)