Indonesiainside.id, Balikpapan – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menekankan bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh warga dan pengurus PBNU. Ketiganya adalah tanggung jawab pada diri masing-masing, tanggung jawab kepada ummat, dan tanggung jawab kepada Allah SWT.
“Tinggal tiga hal yang perlu diderhatikan. Pertama, tanggung jawab masing-masing dirinya, apa yang dilakukan dan yang diucapkan, semuanya harus dipertanggungjawabkan,” katanya pada acara pengukuhan pengurus PBNU masa khidmah 2022-2027 di Balikpapan, dipantau dari siaran langsung lewat Kanal Youtube TV9 Official, Senin (31/1/22).
Kedua, KH Miftachul Akhyar, ada tanggung jawab dari setiap pengurus PBNU di hadapan ummat sebagai pelayan ummat, apa yang telah dilakukan dengan mereka. Ketiga dan ini yang terpenting, adalah tanggung jawab di hadapan Allah SWT atas semua yang dilakukan.
Di ujung kata sambuatannya pada acara pengukuhan tersebut, KH Miftachul Akhyar mengatakan, percontohan bagi seorang yang alim, misalnya pengurus PBNU, bagai mata air yang memberikan aliran air penyegar bagi negaranya, menyuburkan di sekitarnya, dan memberikan penyegaran kepada mereka yang lewat dan melalui mata air itu.
“Bukan untuk diri dan golongan tetapi semua bangsa. Itulah tugas ulama yang sebenarnya. Semoga Allah memberikan maunah dan kekuatan sehingga masa khidmat ini bisa berjalan baik dan dapat ridha Allah SWT,” katanya.
Kegiatan yang bertepatan dengan Harlah Ke-96 NU menurut kalender Masehi ini diawali dengan pembacaan istighasah dan shalawat yang dipimpin oleh A’wan PBNU Habib Ahmad al-Habsyi. Prosesi pengukuhan ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, dan Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 H Jusuf Kalla. Keduanya mengenakan setelan peci hitam, jas, dan sarung. Bedanya, Presiden Jokowi mengenakan jas berwarna abu-abu, sedangkan Wapres Kiai Ma’ruf mengenakan jas warna hitam. (Aza)