Indonesiainside.id, Jakarta – Nama Ainun Najib mendadak viral. Dia adalah anak Nahdlatul Ulama (NU) yang mencuri perhatian Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, Jokowi punya bayangan yang sangat besar jika Ainun Najib bisa dibawa pulang untuk ikut membantu membesarkan NU di bidang teknologi industri (TI).
Awalnya, Presiden menyampaikan tiga harapnnya ke depan dengan NU berkaitan dengan teknologi digital. Tiga harapan Jokowi itu adalah memiliki database jamaah yang lengkap dan canggih, marketplace andal, dan platform edutech untuk learning management system. Jika ketiganya mampu dikembangkan, NU pasti besar.
Kemudian, dia menyebut satu nama yang bisa bisa andil dalam mimpi tersebut. Presiden menyebut nama Ainun Najib yang gajinya sangat besar di salah satu perushaan di Singapura. Dia yakin para kiai di Tanah Air dapat membujuk pria Gresik, Jawa Timur, ini untuk pulang ke Indonesia.
“Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi. Beliau ini kerja di Singapura, sudah lama, tujuh tahun yang lalu saya kenal. Ngerjain ini semuanya, apapun bisa. Namanya, masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib, NU. Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali. Jadi kalau diajak ke sini harus bisa menggaji lebih gede dari yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai. Kalau beliau yang ngendika, digaji berapa pun bismillah pasti mau,” kata Presiden Jokowi, saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Hari Lahir (Harlah) ke-96 NU, di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/01/2022).
Profil Ainun Najib
Berdasarkan informasi yang disampaikan NU Online, Ainun Najib ternyata anak NU juga. Ainun adalah seorang praktisi IT yang merupakan aktivis NU kelahiran Gresik, Jawa Timur, 20 Oktober 1985. Dia menginisasi situsweb Kawal Covid-19 dan menerima anugerah People of The Year dari Metro TV pada kategori Patron of Development Partnership atau Teladan dalam Kemitraan Pembangunan, pada 24 November 2021.
Prestasinya di bidang sains dan teknologi terasah sejak bersekolah di SMAN 5 Surabaya. Ketika itu, ia meraih penghargaan honorable mention setelah menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Informatika Asia Pasifik 2003. Dia melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan Teknik Komputer.
Ainun pernah mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007, bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya. Tim tersebut menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran, pada 2006. Lalu ikut bertanding di level dunia yang digelar di Tokyo, Jepang, pada 2007.
Setelah lulus dari NTU, ia bergabung dengan sebuah perusahaan yakni IBM Singapura, sebagai software engineer (teknisi perangkat lunak). Kemudian, Ainun menjabat sebagai konsultan senior di sana hingga saat ini.
Mimpi Besar untuk NU
Jika Ainun Najib mau pulang kampung dan berkhidmat untuk NU, inilah tiga harapan Presiden Jokowi untuk mimpi besar masa depan NU:
Pertama, NU akan memiliki database jemaah yang lengkap dan canggih dengan bantuan teknologi digital. NU bisa menggunakan blockchain, memakai artificial intelligence, memakai machine learning, dan lain-lain. “Sangat memungkinkan karena NU memiliki SDM-SDM yang sangat baik dan mengerti mengenai ini,” kata Presiden Jokowi.
Kedua, NU akan mempunyai marketplace yang andal. Wadah ini menjadi tempat produsen dan konsumen NU bertransaksi secara praktis, dan memasukkan produk-produk unggulan warga NU dalam rantai pasok global.
Ketiga, NU akan mempunyai platform edutech yang juga mempunyai platform learning management system, yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog, dan entrepreneur dimana pun dan kapan pun secara mudah dan murah. (Aza)