Indonesiainside.id, Jakarta – Ukraina mendesak Rusia untuk menarik kembali pasukannya dari perbatasan dan melanjutkan hubungan diplomatik dengan Barat jika Moskow serius tidak menginginkan perang baru.
Moskow telah mengerahkan puluhan ribu tentara, senjata, tank, amunisi di perbatasan Ukraina, menyebabkan ketakutan akan invasi dan mengakibatkan hubungan Rusia-Barat pada titik terendah sejak Perang Dingin.
Namun, mendorong upaya untuk mengurangi ketegangan yang meningkat antara kedua negara, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menegaskan kelanjutan dari keterlibatan diplomatik antara Rusia dan negara-negara Barat.
“Jika pejabat Rusia serius ketika mereka mengatakan mereka tidak menginginkan perang baru, Rusia harus melanjutkan keterlibatan diplomatik dan menarik kembali pasukan militer yang dikumpulkannya di sepanjang perbatasan Ukraina dan di wilayah yang diduduki sementara Ukraina.” “Diplomasi adalah satu-satunya cara yang bertanggung jawab,” katanya.
Moskow telah menolak untuk melakukan invasi dan mengatakan tidak menginginkan perang tetapi sedang mencari jaminan keamanan dari Washington dan NATO untuk mengekang ekspansi aliansi ke arah timur.
Ini termasuk jaminan bahwa NATO tidak akan menerima anggota baru, khususnya Ukraina, dan Amerika Serikat tidak akan mendirikan pangkalan militer baru di negara-negara bekas Soviet.
Selama percakapan telepon dengan rekannya dari Prancis Jean-Yves Le Drian pada hari Sabtu, Kuleba mengatakan penting untuk tetap “waspada dan tegas” selama negosiasi dengan Moskow.
Di satu sisi Ukraina menganjurkan cara-cara diplomatik untuk meredakan situasi, di sisi lain, Kyiv juga mendesak Barat untuk tetap “waspada dan tegas” dalam pembicaraannya dengan Rusia.
Sesuai pernyataan itu, pembicaraan antara keduanya menyoroti perlunya “menahan diri dari langkah-langkah yang dapat memicu kecemasan” di masyarakat Ukraina. Juga, kebutuhan untuk “merusak stabilitas keuangan”. (Nto)