Indonesiainside.id, Washington—Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Kamis (3 Februari) bahwa “ancaman teroris” global telah dihilangkan ketika kepala kelompok teroris ISIS meledakkan dirinya setelah pasukan khusus AS menggerebek tempat persembunyiannya di Suriah. Operasi tersebut memberikan perlawanan terbesar bagi organisasi ISIS sejak pemimpin pra-Qurayshi, Abu Bakr al-Baghdadi, tewas dalam serangan komando AS di provinsi Idlib Suriah pada 2019.
“Militer AS telah berhasil mencairkan ancaman teroris utama dunia, pemimpin global ISIS, Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi,” kata Biden dalam sebuah pernyataan di televisi nasional dikutip AFP.
Biden mengatakan dia memerintahkan serangan oleh militer dan tidak hanya melakukan pemboman di rumah-rumah, di mana pemimpin ISIS berada, untuk mengurangi korban di kalangan warga sipil.
Rumah itu menampung “keluarga, termasuk anak-anak” dan “sementara pasukan kami mendekatinya untuk menangkap teroris, dalam aksi putus asa pada menit terakhir, tanpa memikirkan kehidupan keluarganya sendiri atau siapa pun di dalam gedung, dia memilih untuk meledakkan dirinya sendiri, kata Biden.
Qurayshi tidak hanya meledakkan bom untuk bunuh diri tetapi juga meledakkan seluruh ‘lantai tiga’ gedung, yang terletak di kota Atme, dan membunuh anggota keluarganya sendiri, ”kata Biden.
Pemerintah AS telah menawarkan hadiah sebesar US$10 juta untuk informasi tentang Quraisy, pengungsi paling dicari di dunia. Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, mengatakan kepada AFP bahwa “setidaknya 13 orang tewas, termasuk empat anak dan tiga wanita dalam operasi” tersebut.(NE)