Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengerahkan pasukan baru ke Eropa Timur. Hal ini seiring dengan meningkatnya ketegangan di sekitar perbatasan Ukraina.
Komando militer AS di Eropa mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa kelompok pertama pasukan Amerika, yang bertugas memperkuat sekutu NATO di tengah dugaan penumpukan militer Rusia di perbatasan Ukraina, telah tiba di Jerman.
“Tentara dari Korps Lintas Udara ke-18 tiba di Wiesbaden hari ini,” kata seorang juru bicara komando.
Mereka akan mendirikan markas besar di Jerman untuk mendukung 1.700 pasukan terjun payung yang dimaksudkan untuk dikerahkan ke Polandia.
“Ini adalah yang pertama dari 2.000 tentara yang tiba di Eropa setelah pengumuman Pentagon tentang pasukan tambahan yang bergerak dari Amerika Serikat ke Eropa untuk mendukung sekutu NATO kami,” kata pernyataan itu dilansir Prestv.
Biden memerintahkan pada hari Rabu hampir 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania untuk melindungi Eropa Timur di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat atas Ukraina.
Menurut Pentagon, skuadron Stryker yang terdiri dari sekitar 1.000 tentara AS yang berbasis di kota Jerman Vilseck akan dikirim ke Rumania, sementara sekitar 1.700 lainnya, terutama dari Divisi Lintas Udara ke-82, akan dikerahkan dari Fort Bragg, North Carolina, ke Polandia.
Pengerahan pasukan itu terjadi ketika pemerintah AS mengatakan tidak lagi menggunakan kata “segera” untuk menggambarkan potensi invasi Rusia ke Ukraina, mundur dari penilaian yang telah berulang kali disuarakan para pejabat AS dalam beberapa hari terakhir.
Keputusan untuk menghentikan penggunaan “segera” datang setelah hal itu menyulut kemarahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Pada 29 Januari lalu, Zelenskyy mengkritik negara-negara Barat karena menimbulkan kepanikan dengan peringatan invasi Rusia yang akan segera terjadi, dengan mengatakan hal itu memicu kepanikan membuat beban berat pada ekonomi negara itu.(Nto)