Indonesiainside.id, Jakarta – Militer Rusia dapat menguasai Ukraina hanya dalam tiga hari jika meluncurkan invasi ke Ukraina, ungkap seorang pejabat tinggi Pentagon.
Peringatan ini disampaikan ketika ketegangan antara kedua bekas republik Soviet terus berkobar.
Dalam sebuah laporan pada hari Ahad, media Amerika Fox News melansir pernyataan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley yang memberi peringatan kepada anggota parlemen tentang potensi kekuatan militer Moskow selama briefing tertutup pekan lalu.
Menurut Fox, yang mengutip beberapa “sumber kongres” yang tidak disebutkan namanya, Milley memperkirakan bahwa “invasi Rusia skala penuh ke Ukraina dapat mengakibatkan jatuhnya Kiev dalam waktu 72 jam.
“Akibat invasi itu sekitar 15.000 pasukan Ukraina akan menjadi martir dan 4.000 kematian dari sisi pasukan Rusia,” katanya.
Beberapa legislator yang hadir dalam pertemuan tersebut, disebutkan telah menyatakan keprihatinan bahwa Washington “tidak dapat merespons dengan cepat untuk memberi Ukraina bantuan militer yang signifikan, seperti sistem anti-pesawat dan peluncur roket yang akan bertahan melawan invasi dari Rusia.”
Sementara itu, para pejabat lainnya berpendapat bahwa Moskow dapat menggunakan pengiriman senjata sebagai alasan untuk melancarkan serangan.
Fox melanjutkan bahwa selain Milley, beberapa tokoh ternama pemerintah AS juga hadir dalam briefing, termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dan Direktur Intelijen Nasional Avril Haines.
Berita itu muncul di tengah situasi yang semakin tegang di perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, dengan para pemimpin Barat berulang kali membunyikan alarm atas serangan Rusia yang konon akan segera terjadi.
Kremlin, bagaimanapun, telah membantah memiliki rencana untuk melakukan serangan, dan sebaliknya menuduh outlet media berbahasa Inggris telah memicu “histeria” massal.
Beberapa pejabat tinggi Kiev telah berusaha untuk mengecilkan ancaman invasi yang akan segera terjadi. Pada akhir Januari lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan bahwa jumlah pasukan Rusia yang ditempatkan di dekat perbatasan “tidak cukup untuk serangan skala penuh terhadap Ukraina di sepanjang perbatasan Ukraina.”
Dia menambahkan bahwa tidak ada indikator dan sistem militer penting untuk melakukan serangan skala penuh yang begitu besar yang dapat dilakukan Rusia. (Nto)