Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerintah diminta mengambil langkah yang cepat dan terukur menangani pandemi Covid-19 varian Omicron saat ini. Langkah cepat, tegas dan terukur ini diharapkan dapat memotong rantai penyebaran Covid-19 dan menekan kurva penularan.
“Jumlah positif Covid-19 varian Omicron mencapai 30 ribu lebih. Hati-hati! Pemerintah pusat dan daerah mesti ambil langkah cepat, tegas, dan terukur untuk putus rantai penyebaran,” tulis Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono di laman medsosnya.
Indonesia saat ini diketahui mengalami gelombang baru penyebaran Covid-19 varian Omicron. Varian ini memang sangat menular dibandingkan varian Delta yang menyebar tahun 2021 lalu.
Namun, sejauh ini gejalanya lebih ringan dibandingkan dengan varian Delta.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 9 Februari 2022 jumlah kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi mencapai 46.843 orang sehingga secara kumulatif kasus positif mencapai 4.626.939 kasus.
Sementara itu, kesembuhan mencapai 14.016 orang dengan kumulatif 4.216.328 dan kasus kematian menginjak angka 65 orang dengan total kumulatif 144.784. Selain itu, kasus aktif juga meningkat hingga 32.762 kasus sehingga total kumulatif mencapai 265.824 kasus aktif.
Menurut Ibas, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus dievaluasi sebab banyak anak-anak yang terpapar Covid-19. Begitu juga di tempat wisata dan pusat keramaian, harus diberikan atensi secara ketat karena berpotensi besar terjadinya peningkatan angka Covid-19 dari situ.
Ibas juga menekankan agar program vaksinasi terus berjalan secara cepat dan merata. Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan obat dan fasilitas alat tes Covid-19 yang terjangkau baik dari harga maupun jumlahnya.
“Program vaksinasi harus terus berjalan termasuk booster vaksin serta jangan lupa untuk memastikan agar ketersediaan obat, vitamin, dan alat test antigen atau swab PCR harga terjangkau tersedia luas. #lawanOmicron #JagaProkes,” tegasnya.
Demokrat juga mengajak masyarakat disiplin prokes agar penularan Omicron bisa diminimalisir.
(Nto)