Indonesiainside.id, Jakarta – Bloomberg merilis kabar pada hari Jumat (11/2) bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan terjadi pada hari Selasa (15/2), mengutip sumber anonim. Outlet media tersebut sebelumnya secara tidak sengaja menyampaikan berita tentang invasi Rusia dan terpaksa meminta maaf atas kesalahan tersebut.
“Tindakan apa pun dapat dimulai segera pada hari Selasa,” tulis Bloomberg melaporkan pada Jumat sore, mengutip “pejabat yang mengetahui masalah ini.”
Situs berita tersebut mencatat bahwa “tindakan” itu akan “menyebabkan provokasi di wilayah Donbas” hingga serangan di ibukota Ukraina, Kiev, lansir RT.com, Sabtu (12/2).
Rusia secara konsisten menyangkal rencana invasi, tetapi para pejabat AS bersikap seolah-olah perang sudah di depan mata.
Seorang pejabat pertahanan anonim mengatakan kepada Bloomberg bahwa AS mengirim 3.000 tentara tambahan ke Polandia, di atas 4.500 yang sudah ditempatkan di sana dan 3.000 dipindahkan ke Polandia dan Rumania dari AS dan Jerman.
Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan pada hari Jumat memperingatkan orang Amerika di Ukraina untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin, dan mengatakan bahwa kemungkinan invasi Rusia dapat terjadi “selama Olimpiade,” yang berarti sebelum berakhirnya Olimpiade Musim Dingin Beijing Minggu depan.
Pejabat militer Ukraina yang dikutip dalam laporan AS yang memprediksi invasi akan segera terjadi mengatakan kepada wartawan Amerika bahwa mereka melihat penumpukan pasukan Rusia di wilayah sendiri sebagai taktik untuk meningkatkan posisi negosiasi Moskow versus Barat.
AS dan NATO saat ini berada di jalan buntu dengan Rusia mengenai prospek keanggotaan dalam aliansi barat untuk Ukraina. Barat bersikeras bahwa Ukraina harus diizinkan untuk bergabung dengan NATO, sementara Moskow menganggap prospek rudal dan pasukan NATO di dekat perbatasannya sebagai risiko keamanan yang tidak dapat diterima.
Moskow tetap menentang ekspansi NATO ke arah timur sejak akhir Perang Dingin, ketika para pemimpin barat berjanji untuk tidak mengajak bekas negara-negara Pakta Warsawa ke dalam aliansi, sebuah janji yang mereka ingkari. (Nto)