Indonesiainside.id, Jakarta – Para oligarki dan pengusaha kaya Ukraina telah kabur dari negara itu ketika ketegangan dengan Rusia mencapai titik didih dan negara-negara Barat memerintahkan warganya untuk segera hengkang dari sana.
Mengutip catatan otoritas bandara, setidaknya 20 penerbangan carter lepas landas dari Kiev pada hari Ahad (13/2). Ini merupakan penerbangan carter yang jauh lebih banyak dalam enam tahun terakhir sejarah penerbangan, lapor media lokal Ukrainskaya Pravda.
Dua orang terkaya Ukraina yakni Rinat Akhmetov dan Viktor Pinchuk termasuk di antara mereka yang dilaporkan telah melarikan diri.
Tokoh pelayaran Andrei Stavnitser dan taipan pertanian Vadim Nesterenko juga meninggalkan Ukraina pada hari Ahad. Selain itu juga miliarder Igor Abramovich, seorang wakil dari oposisi pro-Rusia — untuk partai Life, dilaporkan menyewa pesawat untuk anggota partai dan keluarga mereka ke Wina, dengan 50 orang di dalamnya.
Gelombang penerbangan selama dua minggu terakhir termasuk masyarakat kelas elit, miliarder Victor Pinchuk dan raja metalurgi Vadim Novinsky sudah diyakini telah meninggalkan negara itu.
Beberapa orang yang disebutkan, dalam laporan terbaru mereka membantah pergi karena takut terjadi perang. Mereka berdalih meninggalkan negara itu untuk perjalanan bisnis dan akan kembali dalam beberapa hari ke depan.
Pengusaha dan mantan wakil perdana menteri Boris Kolesnikov, yang pesawatnya juga berangkat dari Kiev pada hari Ahad, mengatakan bahwa pesawatnya sebenarnya terbang ke Praha untuk pemeliharaan, dan bahwa dia masih di Ukraina.
“Publikasi ini tidak benar dan memanipulasi seperti biasa. Saya di Kiev, dan saya tidak akan pergi ke mana pun sampai 1 Maret,” tulis Kolesnikov di halaman Facebooknya, Ahad.
Laporan itu muncul saat ketegangan antara Rusia dan Barat atas Ukraina mencapai titik tertinggi sepanjang masa dan terancam pecahnya perang baru di Eropa.
Moskow tetap membantah merencanakan invasi ke tetangganya yang pro-Barat tetapi menuntut jaminan keamanan, termasuk janji bahwa AS dan NATO secara permanen memblokir Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer Barat.
AS, Inggris, Jerman dan Kanada telah meminta warganya untuk meninggalkan Ukraina menyusul peringatan Washington akan serangan Rusia yang akan datang, dan beberapa negara telah mengevakuasi kedutaan mereka di Kiev.
Maskapai Belanda KLM menjadi maskapai besar pertama selama akhir pekan yang menangguhkan penerbangan ke Ukraina tanpa batas waktu.
Analis industri percaya maskapai internasional lainnya akan segera juga melarang penerbangan ke Ukraina karena meningkatnya biaya untuk perusahaan asuransi.(Nto)