Indonesiainside.id, Moskow – Rusia mengumumkan untuk menarik kembali beberapa pasukannya di dekat perbatasan Ukraina ke pangkalan mereka setelah menyelesaikan latihan. Hal ini mungkin menjadi indikasi kemungkinan de-eskalasi selama krisis dengan negara-negara Barat soal Ukraina.
Rusia dan Barat telah bersitegang sejak laporan keluar bahwa lebih dari 100.000 tentara Rusia dikerahkan di dekat perbatasan tetangga mereka.
AS dan sekutu NATO-nya menuduh bahwa gerakan pasukan itu adalah bagian dari rencana invasi Rusia, namun dibantah Presiden Vladimir Putin.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengeluarkan berbagai pernyataan yang menyatakan ke sekutu-sekutunya bahwa Rusia akan melancarkan serangan pada 16 Februari.
Pada hari Selasa, juru bicara kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa beberapa pasukan yang dikerahkan di dekat Ukraina telah menyelesaikan latihan mereka dan berkemas untuk pergi.
“Unit distrik militer Selatan dan Barat, setelah menyelesaikan tugas mereka, sudah mulai memuat ke kereta api dan transportasi jalan dan hari ini mereka akan mulai pindah ke garnisun militer mereka,” kata juru bicara kementerian, Igor Konashenkov, kepada kantor berita Rusia.
Tidak jelas berapa banyak unit yang telah ditarik, tetapi itu adalah pengumuman pertama dari penarikan Rusia dalam beberapa minggu ini.
Sementara itu, memuji upaya diplomatiknya untuk mencegah invasi Rusia, Ukraina meminta Rusia untuk menarik kembali semua pasukannya yang tersisa dari perbatasan bersama negara-negara itu.
“Kami memiliki aturan: jangan percaya apa yang Anda dengar, percaya apa yang Anda lihat. Ketika kami melihat penarikan, kami akan percaya pada de-eskalasi,” kata Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba kepada wartawan menyusul laporan beberapa pasukan Rusia kembali ke pangkalannya. (Nto)