Indonesiainside.id, Jakarta – Di saat perhatian Amerika dan Barat pada situasi di sekitar Ukraina, China kini dapat mengambil kesempatan untuk mengambil tindakan lebih berani di kawasan Asia-Pasifik. Beijing juga dapat menguji seberapa banyak AS terlibat di kawasan itu.
“Dari sudut pandang itu, jika China melihat apa yang terjadi di Eropa dan mencoba mengambil tindakan di sini di Indo-Pasifik – tentu saja, itu menjadi perhatian,” kata Jenderal Kenneth Wilsbach, kepala Angkatan Udara Pasifik AS, mengomentari posisi Beijing dalam perselisihan yang meningkat antara Moskow dan Kiev.
Wilsbach mengklaim bahwa Beijing ingin mengambil keuntungan dari situasi ini, dan menambahkan tidak mengherankan jika China mencoba melakukan sesuatu yang mungkin provokatif dan kemudian melihat bagaimana reaksi masyarakat internasional.
“China menilai krisis dengan apakah ini adalah kesempatan untuk memenangkan sesuatu,” kata Wilsbach.
Komentarnya muncul di tengah spekulasi berbulan-bulan tentang kebuntuan antara Timur dan Barat, dengan Washington dan beberapa sekutunya di Eropa berulang kali memicu kepanikan bahwa pasukan Moskow akan segera melancarkan invasi ke Ukraina.
Pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Moskow mengumumkan bahwa pasukannya telah menyelesaikan latihan di Belarus dan Rusia barat daya dan sekarang akan kembali ke pangkalan permanen mereka.
Kremlin juga selalu membantah bahwa mereka memiliki niat untuk menyerang tetangganya. Moskow sedang mencari jaminan keamanan yang akan mengesampingkan ekspansi NATO ke perbatasan Rusia. Beijing mendukung kekhawatiran Rusia ini.
Awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dan sahabatnya dari China Xi Jinping merilis pernyataan bersama yang menentang ekspansi NATO lebih lanjut dan menyerukan Aliansi Atlantik Utara untuk “menjauhi pendekatan ideologis era Perang Dingin.” .
Washington telah lama menuduh Beijing melakukan provokasi terhadap Taiwan. China menganggap pulau itu sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya. Pada awal Desember, Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik Ely Ratner menuduh tentara China kemungkinan bersiap untuk “menyatukan” pulau itu dengan daratan.
Di sisi lain China telah berulang kali mengutuk campur tangan Amerika dengan Taipei. Amerika selalu tampil semena-mena dan berlagak seperti polisi dunia.
“Kebijakan keamanan dan pendekatan alat Barat justru mengancam ketentraman manusia di seluruh dunia,” tegas China. (Nto)