Indonesiainside.id, Mumbai – Organisasi pemuda partai penguasa India, BJP, melakukan pawai di Aligarh, menuntut larangan total hijab di lembaga pendidikan di negara tersebut.
Anggota Bharatiya Janata Yuva Morcha (BJYM), yang melakukan pawai dari Pasar Center Point di area Civil Lines dan menuju jembatan penyeberangan Universitas Muslim Aligarh (AMU) akhirnya dihentikan oleh polisi, hingga sempat meletuskan tembakan.
Para pengunjuk rasa memperingatkan bahwa mereka akan mengintensifkan protes mereka di lembaga-lembaga pendidikan di distrik tersebut.
Wakil presiden distrik BJYM Saurabh Chaudhry mengatakan organisasinya akan mengadakan demonstrasi di semua lembaga pendidikan dan melakukan sweeping atas siswi yang mengenakan jilbab.
Pengamanan di AMU telah diperketat sebagai tindakan pencegahan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Demonstrasi itu terjadi di tengah pro kontra pelarangan jilbab di Karnataka. Pemerintah kota Karnataka memerintahkan agar minoritas siswa di sekolah yang dikelola oleh departemen kesejahteraan tidak boleh mengenakan syal safron, hijab, atau identitas agama apa pun.
Pada hari yang sama Raghuraj Singh, seorang pemimpin senior BJP di distrik tersebut, merilis sebuah pernyataan yang memperingatkan siswa AMU, yang memprotes masalah jilbab, “untuk memperbaiki cara mereka atau polisi mendatangi rumah mereka dan menyeretnya keluar dari sana”.
Singh telah memicu kontroversi dengan mengatakan bahwa “elemen bandel seperti itu harus memperbaiki cara mereka atau bermigrasi ke Pakistan atau Afghanistan di mana mereka akan menemukan bahwa tidak ada demokrasi atau hak untuk memprotes yang mereka nikmati di India.”
Partai BJP merupakan partai penguasa India yang kebijakannya dinilai menghasut ketegangan antarumat demi kepentingan elektoral. Pemerintahan yang digerakkan ideologi Hindutva dikhawatirkan akan secara perlahan menggerus corak sekular dan demokratis India.
Kebijakan ini bukan hanya menimpa warga Muslim saja, tetapi juga warga dengan agama lainnya seperti Kristen.
(Nto)