Indonesiainside.id, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta mengaku heran dengan kebijakan impor garam yang dilakukan pemerintah. Ini karena sebagai negara dengan bentang pantai terpanjang di dunia harusnya hal itu tidak terjadi.
“Kita ini negara dengan bentang pantai yang terpanjang di dunia, seharusnya tidak melakukan impor garam dari negara-negara lain yang justru bentang pantainya tidak sepanjang Indonesia,” kata Nyoman Parta dilansir laman resmi parlemen.
Indonesia diketahui melakukan impor garam dari Australia, India maupun Tiongkok.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk membuka keran impor garam sebesar 3,07 juta ton pada tahun 2021. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, impor terpaksa dilakukan pemerintah karena kebutuhan garam nasional mencapai 4,6 juta ton. Sementara stok dari petani garam lokal jauh dari mencukupi.
Politisi PDIP ini meminta PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan salah satunya distribusi dan perdagangan garam, harus dapat melakukan langkah-langkah pasti agar Indonesia tidak terus menerus mengimpor garam.
“Salah satu kendala yang dihadapi sentra-sentra garam di Indonesia adalah peraturan Menteri Perindustrian yang mengharuskan garam berstandar nasional indonesia (SNI) yakni mengandung yodium antara 30-80 ppm,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (17/2).
Untuk itu, Nyoman berharap nantinya PT RNI (Persero) melalui anak perusahaannya dapat melakukan usaha-usaha khususnya berkaitan dengan persoalan garam dan kendala SNI tersebut.
“Jadi ada produksi yang tinggi garam kita, namun kita tetap melakukan impor garam, nanti PT Garam yang tergabung di RNI nanti akan melakukan usaha apa?,”tegas Nyoman.
Salah satunya, menurut Nyoman, dengan melakukan afirmasi kepada sentra-sentra daerah penghasil garam dengan melakukan pendekatan-pendekatan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Seharusnya, PT RNI yang salah satunya bergerak di bidang garam juga melakukan afirmasi agar garam kita yang merupakan sentra daerah-daerah yang merupakan sentra penghasil dan memang itu yang berkaitan dengan pendekatan dengan kesejahteraan rakyat yang ada di situ harusnya diberikan dukungan,” tegasnya.
Indonesia memiliki wilayah perairan yang jauh lebih luas dibandingkan daratannya dengan garis pantai terpanjang di dunia. Indonesia memiliki garis pantai yang membentang sepanjang 54.716 km. Posisi Indonesia hanya berada di bawah Kanada dan Norwegia dengan garis pantai masing-masing sepanjang 202.080 km dan 44.087 km. Dengan garis pantai yang besar tersebut, Indonesia dipandang punya lahan potensial yang besar untuk tambak garam. (Nto)