Indonesiainside.id, Washington – Presiden Amerika Joe Biden memprediksi serangan Rusia atas Ukraina akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Amerika Serikat dan Eropa berupaya menyepakati cara terbaik untuk meresponsnya dengan diplomasi, sanksi, atau aksi militer mereka sendiri.
Presiden AS Joe Biden sekarang meyakini bahwa pemimpin Rusia telah membuat keputusan. Pernyataan itu disampaikan Biden dalam konferensi pers di Washington, Jumat (18/2).
Ia mengatakan AS memiliki alasan untuk meyakini bahwa pasukan Rusia berencana dan berniat untuk menyerang Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
Ia mengatakan tiap serangan yang dilakukan akan mendapatkan respons yang kompak dan AS serta sekutu-sekutunya untuk membela tiap jengkal kawasan NATO dari ancaman terhadap keamanan kolektif blok tersebut.
Amerika dan sekutunya di Eropa menyatakan kesiapan ‘mengeroyok’ Rusia jika terjadi perang.
Biden mengeluarkan pernyataan ini tak lama setelah berbicara dengan para pemimpin Eropa, Kanada, NATO, dan Uni Eropa.
Ia membantah klaim Moskwa yang menyatakan pasukan Rusia telah mulai mundur dari perbatasan Ukraina. Ia mengatakan yang sesungguhnya terjadi adalah sebaliknya, bahwa pasukan Rusia bertambah dari 100.000 menjadi lebih dari 150.000 tentara.
Separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur juga telah memerintahkan warga di wilayah itu untuk evakuasi ke wilayah Rusia.
Biden dan para pemimpin Uni Eropa berupaya meyakinkan para sekutunya di kawasan. Mereka telah mengirimkan pasukan tambahan dan peralatan ke sejumlah pangkalan di wilayah tersebut. Mereka mengatakan masih berkomitmen untuk menempuh jalur diplomasi. Namun, Biden mengatakan tidak memiliki rencana untuk menggelar pembicaraan langsung dengan Putin dalam waktu dekat.(Nto)