Indonesiainside.id, Sydney – Kementerian pertahanan Australia marah besar ke China gara-gara kapal angkatan laut China menembakkan senjata laser ke salah satu pesawat tempurnya.
Kapal China itu disebutkan sedang berlayar di Laut Arafura di lepas pantai utara Australia ketika insiden itu terjadi pada hari Kamis lalu.
“Tindakan seperti ini berpotensi membahayakan nyawa. Kami mengecam keras tindakan militer yang tidak profesional dan tidak aman,” kata kementerian itu dilansir BBC, Ahad (20/2).
Media Australia telah melaporkan insiden laser serupa di masa lalu, yang oleh pejabat intelijen dilakukan oleh kapal milik China.
Sebuah pernyataan dari departemen pertahanan Australia mengatakan pesawat yang ditargetkan adalah Boeing P-8A Poseidon – sebuah pesawat patroli laut yang dilengkapi dengan sistem senjata dan sensor untuk mendeteksi kapal selam.
Dikatakan juga, kapal itu adalah salah satu dari dua kapal Angkatan Laut China yang tengah berlayar ke timur di Laut Arafura sebelum melewati Selat Torres antara Australia dan Papua Nugini, dan ke Coral Sea.
“Tindakan ini bisa membahayakan keselamatan dan nyawa personel Angkatan Pertahanan Australia,” kata kementerian itu. “Tindakan seperti itu tidak sesuai dengan standar yang kami harapkan dari militer profesional.”
China adalah mitra dagang terbesar Australia, keduanya telah mempertahankan hubungan baik. Namun dalam beberapa tahun terakhir itu telah rusak.
Australia menuduh Beijing ikut campur dalam politik domestiknya, melarang raksasa telekomunikasi China Huawei membangun infrastruktur teknologi Australia dan menyerukan penyelidikan atas asal usul Covid-19, yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China.
Beijing pada gilirannya memperingatkan siswa dan turis untuk tidak pergi ke Australia, dengan alasan insiden rasis sehubungan dengan pandemi.
Pada bulan September, China mengatakan aliansi keamanan baru antara Australia, Inggris dan AS berisiko “sangat merusak perdamaian regional … dan mengintensifkan perlombaan senjata”.
Surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah China mengatakan pada saat itu Australia telah “mengubah dirinya menjadi musuh China”.(Nto)