Indonesiainside.id, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) menyerahkan sertifikat halal vaksin Merah Putih untuk Covid-19 kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Sertifikat halal itu diterbitkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag tertanggal 8 Februari 2022.
Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia FX Sudirman, menerima langsung sertifikat halal vaksin Merah Putih dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di Auditorium HM Rasjidi Kemenag RI Jl MH Thamrin Jakarta.
Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham mengatakan, Vaksin Merah Putih menjadi produk halal kebanggaan domestik yang begitu penting dan bermanfaat. Ini juga wujud nasionalisme nyata yang membawa manfaat secara global mengingat vaksin dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia dan luar negeri.
“Juga kita harapkan insya Allah bisa diekspor ke luar negeri sehingga produk dan nilainya tercatat sebagai produk halal Indonesia,” jelasnya, dilansir laman Kemenag, Kamis (24/2/22).
Sertifikat halal vaksin Merah Putih diterbitkan oleh BPJPH setelah produk vaksin tersebut dilakukan proses sertifikasi halal sesuai regulasi Jaminan Produk Halal. Vaksin Merah Putih sudah diaudit sejak awal, dari hulu hingga hilir. Semuanya sudah dipastikan kehalalannya.
“Tentu ini menjadi kebanggaan bagi kita semua, mengingat dari bibitnya hingga produksinya dilakukan oleh anak-anak bangsa sendiri,” kata Aqil Irham.
Dia mengatakan, BPJPH memiliki komitmen bersama dengan Dirjen Bea Cukai dan Lembaga Nasional Single Window (LNSW) untuk mencatat produk halal Indonesia yang diekspor keluar negeri. Vaksin Merah Putih diharapkan juga bisa diekspor ke luar negeri sehingga produk dan nilainya tercatat sebagai produk halal Indonesia.
Sementara itu, Menag memastikan vaksin Merah Putih memiliki dua keunggulan. Selain memiliki efikasi klinis untuk melawan virus, vaksin Merah Putih juga dijamin kehalalannya. Hal ini meningkatkan efikasi psikologis dalam vaksinasi.
“Dengan status halal, vaksin punya keunggulan. Pertama, ikut berperan dalam menanggulangi virus Covid-19 yang artinya memberikan keamanan bagi siapapun yang menggunakan vaksin ini dari bahaya virus Covid-19. Kedua, bagi umat Islam ini merupakan jaminan bahwa secara syariat kita aman. Sehingga meningkatkan efikasi secara psikologis,” jelas Menag di Jakarta, Kamis (24/2/2022).
Menag mengapresiasi pengembangan vaksin Merah Putih oleh PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia bersama Universitas Airlangga hingga vaksin tersebut memperoleh sertifikat halal. Menurutnya upaya tersebut merupakan bentuk kemandirian upaya penyediaan vaksin Covid-19
“Kita memiliki otonomi dalam penyediaan vaksin, karena selama ini dari negara lain. Kemandirian vaksin ini menjadi sangat penting,” ungkap Menag.
“Alhamdulillah pada hari ini kita menyaksikan bagaimana anak-anak bangsa mulai memproduksi sendiri vaksin yang melalui proses yg dilakukan oleh BPJPH telah dipastikan kehalalannya,” lanjutnya.
Menag juga mengapresiasi rencana bahwa setelah diproduksi massal, vaksin Merah Putih juga akan dikirimkan ke negara-negara anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam) sebagai bantuan dalam upaya menanggulangi pandemi Covid-19 yang masih mewabah di dunia.
“Tentu ini merupakan kontribusi yang tidak kecil bagi bangsa dan negara,” katanya. (Aza)