Indonesiainside.id, Jakarta – Kontingen jet tempur F-35 Amerika telah tiba di Eropa Timur menyusul operasi militer Rusia di Ukraina, di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Moskow terkait konflik Ukraina.
AS mengerahkan total enam pesawat tempur siluman F-35 Lightning II ke pangkalan-pangkalan di Estonia, Lithuania dan Rumania setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada hari Kamis sebuah “operasi militer khusus” di wilayah Donbas Ukraina untuk “membela orang” yang menjadi sasaran “genosida”. di sana melawan pasukan pemerintah, menekankan bahwa Moskow “tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.”
AS mengatakan pengerahan itu adalah bagian dari pemindahan pasukan dan peralatan yang lebih luas yang diumumkan minggu ini oleh Presiden AS Joe Biden.
Biden menyebut tindakan Rusia itu sebagai “serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan,” dan media Amerika menggambarkannya sebagai serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak serangan Perang Dunia Kedua oleh Rusia.
Biden mengatakan bahwa pengerahan itu bersifat defensif dan bahwa Amerika Serikat “tidak berniat memerangi Rusia,” tetapi bersumpah untuk mempertahankan “setiap inci wilayah NATO dengan kekuatan penuh kekuatan Amerika.”
“Kami menghadapi lingkungan yang dinamis, dan penyebaran F-35 ke sayap timur NATO meningkatkan postur pertahanan kami dan memperkuat interoperabilitas Aliansi,” ujar Jenderal Jeffrey L. Harrigian, komandan Angkatan Udara AS untuk Eropa dan Afrika.
“F-35 memberikan kemampuan komunikasi, komando dan kontrol yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mematikan untuk kekuatan gabungan dan gabungan,” tambah pernyataan itu.
“Kemampuan ini memberi para pemimpin NATO fleksibilitas untuk memproyeksikan kekuatan dan menegaskan dominasi udara di lingkungan yang sangat diperebutkan.”
Biden pada hari Kamis juga mengarahkan agar 7.000 tentara AS tambahan dikerahkan ke Jerman.
(Nto)