Indonesiainside.id, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberi kabar gembira bagi masyarakat. Dikatakannya, selama sepekan, kasus COVID-19 dan hospitalisasi harian pasiennya di sejumlah daerah mulai menurun.
Meski demikian, kata Menkes Budi pemerintah terus memantau konsistensi tren penurunan tersebut dalam beberapa pekan ke depan. Hal tersebut disampaikannya dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) pada Ahad (27/2) secara virtual.
“Ada beberapa provinsi sudah mencapai puncak. Mulai melandai dan sudah seminggu menurun, tapi kita masih menunggu konsistensi penurunannya dalam dua minggu ke depan. Seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan sudah mulai melandai dan terlihat segera akan menurun,” kata Menkes Budi.
Sementara, sejumlah provinsi seperti DKI Jakarta, Bali, Banten, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Barat telah memperlihatkan tren penurunan yang konsisten dalam tiga minggu berturut-turut baik dari jumlah penularan maupun juga positivity rate-nya.
Di sisi lain, sejumlah provinsi masih menunjukkan adanya tren peningkatan, terutama di luar Jawa dan Bali. Seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sumatra Utara Kepulauan Riau, Riau kemudian beberapa provinsi di Sulawesi.
BOR Juga Melandai
Pada kesempatan tersebut Menkes Budi juga menyampaikan jika keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS terlihat mulai melandai dan masih relatif terkendali. Namun begitu diakuinya terjadi pergeseran dari Jawa-Bali ke luar Jawa-Bali.
Tercatat beberapa provinsi dan kabupaten/kota di luar Jawa-Bali dikatakan Menkes yang perlu diperhatikan. Pengalaman kasus di Jawa-Bali waktu lalu bahwa keterisian RS sekitar 40-50 persen dari Delta, menjadi patokan.
Ia pun berharap masih bisa dikendalikan. Tingkat kematian pada gelombang Omicron, kata Menkes Budi, juga relatif lebih rendah dibanding saat gelombang Delta.
“Yang meninggal di RS, kami lihat sekarang per harinya 250-an orang, dibandingkan dengan puncak Delta yang dua ribu orang per hari, jadi sekitar hampir 15 persen dari puncaknya Delta,” kata Menkes Budi. (Nto)