Indonesiainside.id, Jakarta – Rusia telah melarang penggunaan wilayah udaranya oleh maskapai penerbangan dari negara-negara yang telah menutup langitnya sebagai bagian dari paket sanksi baru, kata Badan Transportasi Udara Federal.
“Sesuai dengan hukum internasional, sebagai tanggapan terhadap larangan negara-negara Eropa terhadap penerbangan pesawat sipil yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Rusia dan/atau terdaftar di Rusia, pembatasan telah diberlakukan pada penerbangan maskapai penerbangan 36 negara bagian,” bunyi pernyataan tersebut dilansir TASS, Senin (28/2).
Pembatasan berlaku untuk maskapai penerbangan dari negara-negara seperti Austria, Albania, Anguilla, Belgia, Bulgaria, Kepulauan Virgin Britania Raya, Inggris Raya, Hongaria, Jerman, Gibraltar, Yunani, Denmark (+Greenland, Kepulauan Faroe, Laut Teritorial), Jersey, Irlandia, Islandia , Spanyol, Italia, Kanada, Siprus, Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Finlandia, Prancis, Kroasia, Republik Ceko, Swedia, Estonia.
Dalam kasus khusus, Badan Transportasi Udara Federal atau Kementerian Luar Negeri dapat mengeluarkan izin khusus untuk penerbangan dari negara-negara tersebut.
Setelah dimulainya operasi khusus di Ukraina , negara-negara Barat mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia. Jadi, pada malam UE melarang operasi yang terkait dengan pengelolaan cadangan dan aset Bank Sentral. Selain itu, beberapa bank Rusia terbesar, termasuk Sberbank dan VTB , berada di bawah pembatasan . Bagi beberapa BUMN, sulit menarik modal asing. Jerman telah menghentikan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 .
Uni Eropa juga melarang pesawat Rusia mendarat, lepas landas, atau terbang di atas wilayah UE, dan perusahaannya memasok pesawat dan suku cadang ke Rusia.
Moskow mengatakan telah menyiapkan rencana tindakan sebelumnya jika terjadi gelombang sanksi baru dan akan memberikan dukungan yang diperlukan untuk bisnis yang berada di bawah pembatasan, memastikan kelancaran operasi ekonomi .
Untuk memastikan stabilitas , Bank Sentral menaikkan suku bunga ke rekor 20% dan menangguhkan perdagangan saham, sementara Kementerian Keuangan mewajibkan eksportir untuk menjual 80% dari pendapatan devisa. Pada saat yang sama, kepala departemen , Anton Siluanov , mengatakan bahwa anggaran akan memenuhi semua pengeluaran sosial, dan bank akan menambah modal jika perlu.
(Nto)