Indonesiainside.id, Jakarta – Hong Kong menyetop layanan pengadilan selama sebulan karena amukan Covid-19 dengan mencatat lebih dari 50.000 kasus virus corona baru untuk hari ketiga berturut-turut.
Pusat keuangan itu berada dalam pergolakan wabah terburuk hingga saat ini, rumah sakit kolaps kebanjiran pasien dan strategi Nol Covid-19 yang ditempuh berantakan.
“Kami menutup kantor pengadilan demi kesehatan,” ujar sumber pengadilan dilansir CCNA, Jumat (4/3).
Pihak berwenang mengatakan pada hari Rabu sekitar 1.000 tahanan telah dites positif dan media lokal melaporkan bahwa hakim juga telah terinfeksi.
Pengadilan menambahkan bahwa mungkin perlu untuk mengurangi operasi lebih lanjut sehubungan dengan pengujian virus wajib yang dijadwalkan untuk seluruh penduduk kota akhir bulan ini.
Hong Kong pada hari Jumat melaporkan 52.523 infeksi baru sehingga total menjadi lebih dari 390.000 sejak varian Omicron yang sangat menular menerobos wilayah itu.
Ada 1.341 kematian dalam gelombang terbaru di antara populasi 7,4 juta, dengan lebih dari setengah dari yang meninggal adalah orang tua yang tinggal di panti jompo.
Sementara hampir 90 persen penduduk Hong Kong telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, angka tersebut turun menjadi 67 persen untuk mereka yang berusia 70 tahun ke atas.
Kasus virus corona telah ditemukan di lebih dari 70 persen panti jompo Hong Kong, dengan setidaknya 13 persen penduduk terinfeksi, kata para pejabat Jumat.
Hong Kong telah meminta bantuan otoritas China daratan untuk mengatasi krisis yang memburuk, dengan personel Tiongkok melintasi perbatasan untuk membantu membangun fasilitas medis dan meningkatkan kapasitas pengujian.(Nto)