Indonesiainside.id, Kiev – Ukraina hampir kehilangan kendali atas administrasi regional dan distrik di seluruh negeri, kata kepala pusat komando pertahanan nasional Rusia, Mikhail Mizintsev. Kini yang dihadapi Rusia ada milisi ultranasionalis, kelompok neo-Nazi, tentara bayaran dan milisi asing.
“Rezim di Kiev praktis kehilangan kemampuan untuk mengatur otoritas regional dan distrik,” kata Mizintsev dilansir TASS.
Dia menekankan bahwa saat ini otoritas sipil di kota-kota dan komunitas Ukraina tidak lagi mengendalikan penduduk sipil atau menangani masalah sosial dan utilitas.
“Sebagian besar kota dan komunitas berada di tangan batalyon nasionalis yang membabi buta, yang disebut pertahanan teritorial. Faktanya, mereka adalah neo-Nazi, tentara bayaran, teroris dan bandit, beberapa di antaranya asing,” tambahnya.
Mizintsev mengatakan bahwa pada hari Kamis dirinya berhasil menghubungi beberapa eksekutif di kantor kepresidenan Ukraina. Mereka kemudian berbagi informasi kontak seorang pejabat di Kharkov, yang dilaporkan bertanggungjawab atas bantuan untuk pengungsi dan kemanusiaan.
“Ketika kami berhasil melakukan panggilan telepon ke pejabat itu, kami mendengar jawaban berikut. Izinkan saya mengutipnya kata demi kata: ‘Saya tidak bisa menjamin mereka (batalyon nasionalis) . Mereka di luar kendali kami’,” kata Mizintsev.
Pihak Rusia menekankan bahwa setiap upaya bantuan kemanusiaan akan melewati jalur panjang dan menekankan perlunya menyediakan transportasi bermotor untuk membawa pengungsi ke lokasi yang disepakati di mana Rusia menyiapkan bus, makanan panas, dan layanan medis.
“Komentar pejabat itu adalah komentar singkat dan jelas: ‘Saya tidak berminat untuk bunuh diri. Saat saya mulai mengumpulkan orang dan mengirim mereka ke Rusia, saya akan menjadi orang pertama yang dibunuh oleh batalyon pertahanan teritorial, menjadi lebih tepatnya, batalyon nasionalis, dengan kata lain, Nazi,” kata Mizintsev, menambahkan bahwa sebenarnya para pejabat Ukraina ketakutan setengah mati.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikabarkan telah kabur dari Ibu Kota Kiev dan bersembunyi di Polandia menyusul operasi militer Rusia di Ukraina pekan lalu. Hal ini dikonfirmasi anggota parlemen oposisi Ukraina Ilya Kiva.
Anggota parlemen itu mengatakan Zelensky bersembunyi di Kedutaan Besar AS di Warsawa, ibu kota Polandia, kantor berita Sputnik melaporkan pada hari Jumat.
“Di sinilah dia akan terus memanfaatkan Tentara Ukraina dan warga sipil sambil membuat perintah gila yang menelan ribuan nyawa manusia”, kata Kiva dalam pesan video di saluran Telegramnya.(Nto)